Karena biasanya dimulai dari satu gagasan kecil yang kemudian mendapat respon positif dan pasar yang baik, startup cenderung akan lebih berfokus pada pengembangan bisnis dari sisi ekonomi. Hal ini yang menyebabkan kemudian banyak perusahaan baru tidak dapat bertahan lama. Sisi manusia, sebagai tenaga penggerak utama, biasanya tidak menjadi fokus besar.
Padahal pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki juga sangat berpengaruh pada eksistensi dan perkembangan startup ini. Tidak bisa dipungkiri, perusahaan yang akan berhasil adalah perusahaan yang memiliki tenaga handal, dan menggunakan seluruh potensi yang dimiliki oleh SDM nya untuk fokus pada peningkatan produksi dan perkembangan bisnis.
Dari sisi ini, HRD untuk perusahaan startup memiliki peran yang besar. Iklim fleksibel yang dimiliki startup harus dikawal dengan aturan main yang tegas, sehingga meski SDM bekerja dengan suasana santai, kinerjanya bisa dipertanggungjawabkan pada target yang dimiliki perusahaan. Untuk melihat peran HRD perusahaan startup, berikut ulasannya.
-
Perlindungan Legal
Hal ini biasanya terkait dengan pengaturan jam kerja dan lembur, tunjangan yang diterimakan, hak cuti, asuransi, dan sebagainya. Semua ini jelas memiliki aturan yang harus ditaati oleh perusahaan. Maka dari itu, keberadaan HRD dalam startup berguna untuk mengurus berbagai hal ini, agar perusahaan bisa terus berjalan dan terhindar dari pelanggaran undang-undang ketenagakerjaan.
-
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Lalu siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan karyawan ini? Tentu saja jawabannya adalah HRD perusahaan startup tersebut. Keberadaan HRD, memungkinkan perusahaan dapat merencanakan satu metode perekrutan dan pelatihan hingga pengelolaan karyawan, sehingga SDM lebih memiliki arah yang jelas, dari proses perekrutan hingga output kinerjanya.
Selain dalam perekrutan dan pengembangan, HRD juga berperan untuk membuat berbagai kebijakan yang berkaitan dengan karyawan. Kebijakan ini, tentu akan diarahkan pada kenyamanan kerja sekaligus efektivitas kerja dari setiap karyawan. Orientasi kebijakan, selain untuk meningkatkan produktivitas perusahaan juga untuk menjaga keadaan moral karyawan.
Karyawan dengan keadaan moral atau psikis yang baik akan menunjukkan kinerja yang meningkat. Ini dikarenakan perasaan bahagia dan energi positif yang dimiliki karyawan tersebut. Kuncinya adalah keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan personal karyawan. Kebijakan yang bisa disusun misalnya saja terkait pengambilan cuti dan liburan untuk karyawan.
-
Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan juga merupakan hal penting dalam eksistensi sebuah perusahaan. Sebab hal ini yang akan menjadi identitas dari perusahaan, dan menentukan loyalitas dan karakter pada karyawan yang dimiliki. HRD akan memiliki tanggung jawab untuk ikut membentuk budaya perusahaan, sehingga memiliki arah yang jelas dan merangsang produktivitas karyawan yang dimiliki.
-
Arsip setiap Keperluan dan Database Karyawan
Memang sebaiknya pengelolaan SDM sejak awal sudah direncanakan dengan keberadaan divisi HR di startup agar kedepan tidak ditemui lagi hambatan. startup ??akan berperan untuk mengelola database setiap karyawan, sehingga didapat semua rekaman terkait setiap karyawan tersebut. Data ini nantinya digunakan untuk pengurusan gaji, asuransi, review kinerja, perencanaan pelatihan, dan berbagai hal strategis lainnya.
Peran HRD perusahaan startup cenderung sangat krusial sehingga divisi ini wajib ada. Demi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang lebih terarah, diperlukan perencanaan yang matang dengan data valid. , dalam hal ini, hadir sebagai partner untuk HRD dalam rangka peningkatan kinerjanya. Pengelolaan data secara digital dan terintegrasi, memungkinkan HRD fokus pada penyusunan rencana strategis dan langkah nyata dari data valid yang direkam dan disediakan .
Dengan Talenta, Anda tidak perlu khawatir lagi mengelola seluruh administrasi karyawan dan perusahaan, mulai dari absensi online, cuti karyawan, pengelolaan reimbursement, penghitungan gaji karyawan, hingga proses payroll.