Dalam industri apa pun, baik itu perusahaan dagang, jasa, atau manufaktur, pasti memiliki pelbagai departemen dengan tugas spesifik masing-masing. Secara kasatmata, departemen-departemen tersebut terlihat tidak memiliki ketergantungan satu sama lain. Namun, dalam pencatatan laporan keuangan, pada akhirnya mereka akan dihubungkan oleh satu pihak bernama departemen akutansi dan keuangan.
Departemen akuntansi dan keuangan akan bertugas mencatat setiap kegiatan dan tindakan perusahaan yang berhubungan dengan uang dalam satu periode waktu. Setelah itu, mereka akan menyusun rapi segalanya dalam bentuk laporan keuangan. Mereka lalu menyampaikannya kepada berbagai pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, atau pemerintah dengan lembaga pemerintahannya.
Laporan keuangan juga sering kali dianggap sebagai produk akhir akuntansi. Maksudnya, laporan tersebut berperan sebagai sebuah aktivitas jasa yang bertujuan untuk menyediakan informasi kuantitatif dan berguna dalam pengambilan keputusan yang ekonomis. Sebuah laporan keuangan terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu neraca (balance sheet), laporan laba-rugi (profit and loss statement), laporan arus kas (cash flow statement), dan laporan perubahan ekuitas pemegang saham.
Menurut International Accounting Standard Board (IASB) yang tertuang dalam situs web EDUpristine, tujuan utama laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi, performa, dan perubahan posisi keuangan. Informasi tersebut nantinya akan digunakan oleh banyak pihak, beberapa di antaranya adalah: manajemen perusahaan untuk membuat rencana, analisis, benchmarking, dan pengambilan keputusan sebuah perusahaan; investor, promotor, atau kreditor untuk menilai apakah perusahaan tersebut layak diberi bantuan dana; atau juga berguna bagi pemegang saham untuk mengetahui berbagai aspek yang terjadi dalam sebuah perusahaan.
Lalu, dari semua penjelasan di atas, apakah ada hal yang membedakan penyusunan laporan keuangan untuk perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur?
Jawabannya adalah ya, namun tidak banyak. Jika dilihat dari kacamata proses akuntansi secara keseluruhan, penyusunan laporan keuangan antara perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur tidak memiliki perbedaan besar. Satu hal yang menjadi pembeda dari ketiga industri di atas hanyalah mengenai produk perusahaan.
-
Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Pada perusahaan dagang, produk yang diperjualbelikan adalah benda jadi. Sistem penjualannya pun hanya dengan menjual ??kembali produk tersebut kepada orang lain sambil sedikit menaikkan harga awal. Selisih harga inilah yang menjadi keuntungan usaha sebuah perusahaan dagang. Sementara pada perusahaan manufaktur, produk yang diperjualbelikan lebih bervariasi. Produk ini bisa berupa barang jadi, bahan mentah yang harus diolah terlebih dahulu, atau bahan mentah yang diolah namun tetap berupa bahan mentah.
Umumnya, laporan finansial perusahaan dagang dibagi menjadi beberapa jenis. Mereka adalah laporan laba rugi, laporan neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal. Masing-masing jenis laporan memiliki fungsi dan menyediakan data yang berbeda, tergantung dari kebutuhan perusahaan dagang Anda.
Baca juga: 4 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Dagang dan Fungsinya
-
Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Produk dalam perusahaan jasa adalah yang paling berbeda. Jika industri sebelumnya lebih menekankan barang sebagai produk bisnisnya, maka perusahaan jasa melakukan aktivitas bisnisnya dengan menjual layanan tertentu. Oleh sebab itu, perbedaan laporan keuangan pada ketiga industri tadi berada pada bagian persediaan dan pembelian saja.
Ketika terjadi pembelian pada perusahaan jasa, biasanya akan langsung dimasukkan sebagai peralatan atau perlengkapan. Dalam laporan keuangan perusahaan jasa, tidak ada harga pokok penjualan (HPP) maupun akuntansi biaya yang berlaku.
-
Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Dikutip dari situs web Akuntasi ID, persediaan dan pembelian sebuah perusahaan dagang tediri dari beberapa jenis. Mereka adalah persediaan barang dagangan, pembeli, dan terdapat harga pokok produksi. Namun, untuk perusahaan manufaktur, persedian dan pembeliannya terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses produksi, persediaan bahan pembantu, persediaan barang jadi, pembelian, dan terdapat harga produk penjualan (HPP) serta akuntansi biaya.
Sedangkan karena perusahaan jasa tidak menjual produk, maka mereka tidak memiliki persediaan dan harga pokok penjualan. Segala jenis pembelian pada perusahaan jasa akan masuk dalam kategori peralatan atau perlengkapan. Ini lah komponen-komponen penting yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan manufaktur.
Kini, Anda telah mengetahui perbedaan mendasar antara laporan keuangan perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur???yang mana ketiganya dibedakan dari jenis produk bisnisya. Namun, apa pun produk yang Anda jual, Anda bisa menyusun laporan keuangan secara lebih mudah dan praktis dengan menggunakan Jurnal. Software akuntansi berbasis cloud ini memungkinkan Anda mengontrol laporan keuangan secara real time dan aman dari kapan pun dan di mana pun.
Anda juga dapat menggunakan software dan untuk pengelolaan HRIS yang dapat membantu perusahaan untuk mengelola berbagai kebutuhan karyawan mulai dari absensi, sistem penggajian, cuti, lembur, dan kalkulator gaji dalam satu aplikasi yaitu .