Karyawan adalah aset terpenting bagi sebuah perusahaan. Performa sangat berpengaruh terhadap kesuksesan bisnis. Agar karyawan bisa memberikan performa terbaiknya, ada banyak faktor yang berperan. Salah satu yang terpenting adalah gaya kepemimpinan dalam organisasi. Sebagus apa pun kualitas kemampuan karyawan, hal tersebut akan percuma apabila pemimpin di perusahaan tidak memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengeksplornya.
Idealnya, gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang dapat memberi motivasi kerja pada para karyawannya. Tentunya hal tersebut masih dapat dielaborasi lagi mengingat setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Untuk membantu Anda mengetahui gaya kepemimpinan seperti apa yang cocok diterapkan di perusahaan Anda, berikut ini penjelasan beberapa jenisnya.
-
Kepemimpinan Demokratis
Sejauh ini, bisa dibilang bahwa kepemimpinan demokratis menjadi gaya kepemimpinan yang menjadi favorit para karyawan. Pasalnya, pemimpin yang demokratis masih tetap in charge dan bertanggung jawab terhadap seluruh karyawannya, tetapi ia tetap memberi kebebasan kepada para karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang telah diberikan sesuai kemampuan masing-masing.
Gaya leadership demokratis biasanya sangat mengandalkan komunikasi. Selama komunikasi terjalin dengan baik, usaha dan kreativitas para karyawan bisa terlihat dengan jelas sehingga pemimpin pun bisa mengapresiasi karyawannya. Misalnya, ketika melakukan sebuah proyek, pemimpin demokratis akan memberi kebebasan pada karyawan untuk menyelesaikannya. Namun, ia akan tetap rutin menjalin komunikasi untuk memantau perkembangan sekaligus memastikan bahwa cara yang digunakan tetap sesuai dengan kebijakan atau peraturan tertentu.
-
Kepemimpinan Visioner
Apabila Anda cukup sering merancang berbagai rencana dan metode, kemungkinan besar Anda memiliki gaya kepemimpinan visioner. Biasanya, pemimpin jenis ini sangat senang menyusun atau merancang sesuatu untuk kebutuhan jangka panjang, bahkan hal-hal yang belum terpikirkan oleh para karyawannya sekali pun. Demi membuat rencananya terlaksana, pemimpin yang visioner akan mengadakan cukup banyak meeting atau training demi melatih dan memberikan ilmu baru kepada karyawannya.
Jika Anda menerapkan gaya kepemimpinan visioner, . Jadi, apabila Anda memiliki rencana jangka panjang yang melibatkan karyawan, Anda bisa menyesuaikannya dengan data-data yang tersimpan dalam software sehingga rencana Anda dapat terlaksana secara optimal.
-
Kepemimpinan Transformasional
Idealnya, gaya kepemimpinan transformasional mampu menginspirasi adanya perubahan positif pada karyawan. Pasalnya, pemimpin transformasional biasanya ikut terjun langsung dalam proses kerja untuk membantu karyawan menyelesaikan tugas mereka. Dengan terlibat langsung, pemimpin secara tak langsung telah memotivasi karyawannya untuk terus semangat dalam melaksanakan tanggung jawab.
Mayoritas gaya leadership transformasional biasanya banyak ditemukan dalam startup yang masih berskala kecil. Karena jumlah karyawan masih belum terlalu banyak, pemimpin pun ikut turun tangan untuk terlibat dalam prosesnya. Melihat itu, karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi demi membesarkan??startup mereka.
-
Kepemimpinan Situasional
Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan situasional memiliki sifat yang cukup fleksibel. Ia akan menyesuaikan gaya kepemimpinan dalam organisasi sesuai dengan tahap perkembangan karyawannya. Dengan kata lain, pemimpin memadukan praktik kepemimpinan dengan kondisi yang tengah dihadapi. Biasanya, gaya kepemimpinan ini cukup banyak diterapkan di perusahaan startup mengingat kondisi bisnisnya yang cenderung belum stabil jika dibandingkan perusahaan besar. Setidaknya ada empat jenis gaya yang diterapkan oleh pemimpin situasional, yaitu:
Telling-directing ??? memberitahu, menunjukkan, memimpin, menetapkan
Participating???supporting ??? memberi semangat, kerja sama, mengikutsertakan
Delegating ??? mengawasi, mengamati, mendelegasikan, menyelesaikan
Selling???coaching ??? menjelaskan, membujuk, menjual
-
Kepemimpinan Multikultural
Sesuai namanya, gaya kepemimpinan multikultural lebih banyak diterapkan dalam perusahaan atau organisasi yang karyawannya memiliki latar belakang lintas budaya. Umumnya, mayoritas perusahaan multinasional menerapkan gaya kepemimpinan ini agar dapat menjangkau seluruh karyawannya.
Penerapan gaya kepemimpinan multikultural artinya pemimpin harus dapat menghargai dan menerima seluruh budaya yang ???dibawa??? oleh masing-masing karyawannya. Misalnya, pemimpin mendukung setiap perayaan hari raya dari berbagai budaya. Saat Natal, perusahaan akan mengadakan acara tukar kado antar karyawan. Lalu, saat bulan Ramadan, pemimpin akan merencanakan acara buka puasa bersama. Hal-hal seperti ini dapat membuat karyawan merasa diterima dan dilibatkan sehingga berpengaruh positif terhadap pengalaman bekerjanya.
-
Kepemimpinan Fasilitator
Jika ada seorang pemimpin yang cenderung fokus pada hasil, bisa jadi ia menerapkan gaya kepemimpinan fasilitator di perusahaan. Tidak selamanya orientasi terhadap hasil merupakan hal buruk. Biasanya, pemimpin fasilitator tidak akan terlalu sering terjun atau ikut campur dalam proses kerja. Ia baru akan turun tangan apabila ada karyawan yang tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Gaya kepemimpinan seperti ini memberi Anda ruang lebih untuk mengeksplor berbagai cara atau metode dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan catatan, pemimpin tidak komplain dan pekerjaan Anda masih sesuai dengan peraturan yang ditentukan. Biasanya, gaya leadership fasilitator diterapkan pada bisnis yang usahanya sudah cukup banyak dan memiliki SOP khusus sehingga tidak terlalu memerlukan pantauan intens.
Meski ada cukup banyak jenis gaya kepemimpinan, biasanya pemimpin yang baik memiliki satu kesamaan, yakni kepedulian terhadap karyawannya. Mereka tak akan segan membantu dan membimbing karyawan yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meringankan beban kerja karyawan adalah dengan . Software berbasis cloud ini akan membantu meringankan pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi HR sehingga karyawan bisa lebih fokus mengerjakan hal-hal lain yang sifatnya lebih krusial. Jadi, tunggu apa lagi?