3 Dampak Utama Budaya Buruk di Perusahaan

Budaya dalam perusahaan sangatlah penting untuk dibangun. Tanpa budaya, perusahaan seakan berdiri sendiri tanpa ada jiwa. Masalahnya, kerap kali perusahaan tanpa budaya cenderung membentuk budaya buruk tersendiri. Padahal, budaya buruk mampu membuat suasana perusahaan menjadi kurang baik sehingga karyawan jadi tidak produktif. Lalu, apa saja yang menjadi dampak budaya buruk di perusahaan?

  1. Kurangnya Semangat Bekerja

    Ketika seorang atasan tidak memberikan contoh yang benar dalam membangun budaya yang tepat, maka karyawan juga akan meniru kebiasaan buruk tersebut. Misalnya, atasan selalu terlambat datang dan tidak terlihat bersemangat saat datang ke tempat kerja. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri akan berimbas pada semangat bekerja karyawan yang juga menurun. Akibatnya, karyawan kurang produktif sehingga kualitas pekerjaan mereka sangat buruk.

    Untuk mencegah hal tersebut terjadi, seorang atasan harus mau menunjukkan aura positif ketika berada di kantor. Selalu tersenyum dan terlihat bersemangat serta datang lebih awal daripada para karyawan akan membangun budaya yang baik. Ketika melihat atasan yang selalu bersemangat, karyawan dengan sendirinya akan meniru hal tersebut dan menjadi sosok yang lebih produktif.

  2. Tingkat Kedisiplinan yang Menurun

    Tidak adanya transparansi dalam akan membuat mereka lalai dalam bekerja. Karena tidak ada kontrol yang ketat dari perusahaan, karyawan hanya akan bekerja seadanya saja. Hal ini diperparah dengan tidak adanya feedback dari atasan maupun rekan satu tim. Pekerjaan karyawan terkesan dilakukan sendiri, bukan bekerja sama dalam satu tim seperti yang seharusnya dilakukan.

    Ketika mengatasi masalah transparansi, seorang atasan yang baik harus memiliki sebuah sistem di mana ia dapat mengontrol setiap kinerja karyawan serta mampu membagikan setiap prestasi mereka ke karyawan yang lain. Ketika atasan mampu mengontrol setiap kinerja karyawan, tentu hal ini akan memudahkan atasan untuk memberikan feedback serta masukan kepada karyawan tersebut. Atasan juga mampu memantau prestasi setiap karyawan sehingga Anda dapat membagikannya kepada setiap karyawan lain bahkan sebelum karyawan berprestasi Anda mengetahui hal tersebut. Dengan demikian, karyawan akan merasa terlibat dalam memajukan perusahaan.

  3. Kurangnya Diskusi

    Seperti yang diungkapkan sebelumnya, budaya kerja yang buruk berdampak pada kurangnya diskusi antara karyawan. Hal ini dikarenakan karyawan tidak mampu berkomunikasi satu sama lain dengan mudah. Seakan ada sekat-sekat dan persaingan di antara karyawan. Akibatnya, kerja tim tidak mampu diciptakan dengan baik.

    Dalam menyelesaikan masalah ini, sebaiknya atasan memiliki media yang dapat membantu setiap karyawan untuk mampu berdiskusi satu sama lain. Media tersebut bisa saja berupa group chat atau media sosial khusus karyawan. Hal ini akan membantu diskusi karyawan satu sama lain tanpa perlu bertemu. Dengan demikian, diskusi tidak akan terbatas delapan jam di kantor saja, melainkan juga hingga ke rumah. Akan semakin sempurna bila media tersebut dapat diakses dengan perangkat mobile sehingga interaksi karyawan semakin sempurna.

Itulah beberapa dampak buruk yang sangat mungkin terjadi ketika tidak ada kultur yang baik di perusahaan. Dengan mengetahui hal tersebut, setidaknya dampak budaya buruk pada perusahaan dapat ditekan semaksimal mungkin sehingga perusahaan Anda semakin berkembang dengan baik. Pentingnya memiliki sistem yang dapat membantu manajemen di perusahaan seperti software HR dapat menghindarkan dampak-dampak buruk diatas, .