Site icon Sleekr

4 Tanda Karyawan Underperformance di Perusahaan

Karyawan underperformance dapat mengganggu produktivitas kerja yang akan berujung pada performa perusahaan.??Melihat karyawan yang bekerja dengan sangat giat kemungkinan besar membuat Anda merasa senang dan bangga. Perusahaan pun dapat berkembang dengan baik selama karyawan terus bekerja seperti demikian. Namun, bukan berarti kesenangan tersebut akan bertahan selamanya. Ada kalanya dimana seorang karyawan mengalami underperformance.

Mungkin Anda sebagai atasan sering kecolongan dengan karyawan-karyawan yang underperformance. Akibatnya, perusahaan tidak mampu berkembang dengan baik. Sebenarnya mudah untuk mengidentifikasi karyawan underperformance. Berikut ini adalah tanda-tanda karyawan underperformance yang wajib Anda pahami untuk segera diantisipasi sebelum memberikan dampak buruk terhadap perusahaan.


Image source: Unsplash.

  1. Pekerjaan Menumpuk

    Salah satu tanda bahwa seorang karyawan mengalami underperformance adalah pekerjaan yang menumpuk dan tidak selesai. Pekerjaan tersebut berlarut-larut dan semakin banyak. Namun bukannya karyawan tersebut menyelesaikannya, dia malah membiarkan pekerjaan tersebut. Hal ini tentu akan membuat beban pada perusahaan.

    Namun pekerjaan menumpuk tidak selalu merupakan tanda karyawan underperformance. Bisa jadi, atasannya yang memberikan tugas terlalu banyak sehingga karyawan overwork dan tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu. Meski begitu, hal ini dapat dipantau dengan cara melihat bagaimana karyawan tersebut bekerja dalam sehari, apakah dia termasuk orang yang tidak berhenti bekerja atau memang sengaja meninggalkan pekerjaannya.

  2. Sering Tidak Masuk

    Tanda lain bahwa karyawan sedang dalam kondisi underperformance adalah sering tidak masuk kerja. Karyawan memang manusia biasa yang bisa sakit kapan pun. Namun, bila izin sakit terus-terusan menjadi alasan, Anda patut curiga. Bisa saja karyawan ini memang sengaja tidak masuk atau membolos kerja.

    Hal ini pada dasarnya dapat Anda pantau dari jumlah absensi bulanan. Mungkin 1-2 kali tidak masuk kerja bisa saja terjadi. Namun bila lebih dari itu, Anda patut mempertanyakannya ke orang yang bersangkutan. Mungkin ada hal lain yang membuatnya tidak masuk sesering itu dan meninggalkan pekerjaannya. Bila tidak wajar, maka Anda boleh memperingatkannya.

  3. Keterlambatan Sering Terjadi

    Terlambat adalah budaya yang wajib dihindari oleh setiap karyawan. Perusahaan Anda pasti memiliki jam kerja tertentu yang mengikat. Anda boleh saja memberikan dispensasi kepada karyawan yang datang terlambat 1-2 kali dalam sebulan. Namun bila seorang karyawan terlambat hingga setiap hari, bisa jadi karyawan tersebut kurang menghargai pekerjaannya.

    Presensi sekali lagi bermain dalam kasus ini. Pastikan Anda mengecek karyawan yang sering terlambat dan peringatkan mereka bila memang keterlambatan tersebut tidak wajar. Seseorang yang terlambat 5-10 menit mungkin normal, begitu juga yang bekerja overtime selama 10-30 menit. Namun bila lebih dari itu, pasti ada masalah yang karyawan Anda alami.

  4. Sering Bermain Ponsel

    Ini yang paling sering jadi masalah dan membuat karyawan underperform. Bermain ponsel adalah distraksi yang sangat tinggi. Sebuah pekerjaan dapat terabaikan hanya karena dia asik bermain dengan ponsel, baik hanya chatting atau bahkan main game.

    Pemantauan secara langsung sangat dibutuhkan di sini. Anda sebagai atasan berhak untuk memperingatkan karyawan Anda apabila terlalu sering bermain ponsel. Namun bukan berarti Anda membatasi mereka untuk menggunakan ponsel. Sesekali boleh mereka menggunakan apa yang jadi miliknya. Namun bila terus-terusan, tandanya dia butuh perhatian lebih dari Anda.

Itulah beberapa tanda yang sering muncul pada seorang karyawan yang underperformance. Meski hal ini terkesan sepele, namun bila dibiarkan terus-menerus, karyawan yang underperformance akan jadi kanker dalam perusahaan. Pemantauan adalah hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah semua tanda tersebut. Bila pemantauan dilakukan dengan baik dan terorganisir, bukan tidak mungkin persentase karyawan underperformance akan sedikit demi sedikit menurun.

Sebagai Pelaku HR tentunya Anda perlu untuk memiliki sebuah sistem yang dapat memantau manajemen karyawan di perusahaan. Sistem yang memungkinkan adanya service mandiri bagi para karyawan mengenai administrasi personalianya. Software HRD dan Payroll yang terintegrasi seperti Sleekr adalah salah satu solusinya. .