Kondisi lingkungan kerja yang baik adalah salah satu faktor penunjang produktivitas karyawan yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan tingkat kinerja karyawan.??Kondisi ingkungan kerja dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non-fisik (Sedarmayanti, 2001:21). Contoh lingkungan kerja fisik adalah penerangan, warna dinding, sirkulasi udara, musik, kebersihan, dan keamanan. Sedangkan lingkungan kerja non-fisik contohnya adalah struktur tugas, desain pekerjaan, pola kerja sama, pola kepemimpinan, dan budaya organisasi.
Adanya pembagian mengenai lingkungan kerja tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Antara keduanya harus saling seimbang, karena baik lingkungan kerja fisik maupun non-fisik sama-sama memengaruhi kinerja karyawan. Untuk menyeimbangkan keduanya diperlukan kesadaran pihak manajemen dari perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan lingkungan kerja yang kondusif untuk menunjang kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, agar hasil kerja yang diperoleh dapat tercapai secara optimal.
-
Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik contohnya adalah penerangan, warna dinding, sirkulasi udara, musik, kebersihan dan keamanan. Salah satu contoh perusahaan yang mengutamakan lingkungan kerja fisik yang nyaman untuk mendukung aktivitas dan meningkatkan kinerja karyawan adalah Google. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di AS, di mana tempat kerja dibuat seperti lingkungan kampus dan tempat bermain. Hal ini dilakukan berdasarkan riset bahwa lingkungan kantor yang seperti lingkungan bermain didukung dengan beberapa fasilitas dan dekorasi yang cerah ini dapat meningkatkan kreativitas para karyawan Google dalam membuat produk dan inovasi baru dari Google.
Hal ini yang menjadi perhatian khusus bagi Anda para pemimpin perusahaan untuk meningkatkan fasilitas yang ada untuk meningkatkan kinerja para karyawan. Karena tempat kerja yang merupakan hal primer memberikan stimulus langsung bagi psikologi karyawan dan berpengaruh terhadap kinerja yang akan memengaruhi produktivitas perusahaan. -
Lingkungan Kerja Non-Fisik
Struktur tugas, desain pekerjaan, pola kerja sama, pola kepemimpinan, dan budaya organisasi. Selain lingkungan fisik, lingkungan non-fisik juga sangat memengaruhi kinerja karyawan. Lingkungan non-fisik ini bisa berupa budaya yang diciptakan oleh perusahaan. Budaya ini bisa diukur dengan kebiasaan yang ada, karakter para pemimpin, maupun bagaimana struktur organisasi perusahaan. Mengapa hal ini dapat memengaruhi kinerja karyawan? Tentu saja iya, dikarenakan karyawan akan berinteraksi langsung dengan atasan dan karyawan lainnya. Meskipun setiap orang memiliki karakter masing-masing dalam dirinya sendiri, namun biasanya SDM akan mengikuti bagaimana pola interaksi dan kebiasaan-kebiasaan yang diberlakukan oleh perusahaan.
-
Pengaruh Terhadap Kinerja Karyawan
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia yang berada didalamnya dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat berdampak dalam waktu yang lama, demikian juga dengan lingkungan kerja yang buruk akan mengakibatkan sulitnya memperoleh sistem kerja yang efektif dan efisien Ardana (2012:208) mengemukakan bahwa “lingkungan kerja yang aman dan sehat terbukti berpengaruh terhadap produktivitas???. Selain itu dikemukakan juga bahwa “kondisi kerja yang menyenangkan dapat mencakup tempat kerja, dan fasilitas-fasilitas bantu yang mempercepat penyelesaian pekerjaan???.
Lingkungan yang nyaman jika dibawa di era digital saat ini dapat diimplementasikan dengan penggunaan teknologi yang canggih. merupakan teknologi yang dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan. Dilengkapi dengan karyawan yang memberikan fleksibilitas karyawan untuk update informasi personal ataupun mengajukan klaim dan cuti. Anda juga dapat memberikan beberapa informasi mengenai pegawai berprestasi, tambahan ilmu dan skills, maupun survey untuk menciptakan kepercayaan kepada karyawan Anda.