Turnover merupakan keinginan seorang karyawan untuk berpindah, berhenti atau keluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Pada umumnya, turnover karyawan dilakukan karena karyawan yang bersangkutan ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Berdasarkan kesediaan karyawan, turnover dibagi menjadi 2 jenis, yaitu secara tidak sukarela dan yang dilakukan secara sukarela. Sementara berdasarkan tingkat fungsionalnya, turnover dibagi menjadi 2 jenis, yaitu turnover fungsional dan turnover disfungsional. Sedangkan berdasarkan bentuk pengendalian, turnover dibagi menjadi 2 jenis, yaitu turnover yang tidak dapat dikendalikan dan turnover yang dapat dikendalikan.
Baca juga: Manfaat Job Fair Bagi Perusahaan untuk Mendapatkan Kandidat Terbaik
-
Faktor Penyebab Terjadinya Turnover Karyawan
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya turnover karyawan, antara lain adalah:
1. Faktor usia. Karyawan yang lebih muda lebih mungkin untuk keluar dari perusahaan. Tingkat turnover yang cenderung tinggi pada karyawan yang berusia muda biasanya disebabkan karena karyawan tersebut masih memiliki keinginan untuk mencoba pekerjaan yang lain.
2. Masa kerja. Turnover lebih banyak terjadi pada karyawan dengan masa kerja yang lebih singkat. Interaksi dengan usia dan kurangnya sosialisasi awal merupakan keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya turnover.
3. Beban kerja. Beban kerja yang terlalu berat dapat mengakibatkan karyawan menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
4. Faktor lingkungan. Lokasi atau lingkungan kerja yang menyenangkan akan menarik bagi karyawan.
5. Kepuasan kerja. Tingkat turnover juga dapat dipengaruhi oleh kepuasan kerja karyawan.
6. Kepuasan gaji. Kepuasan kerja karyawan dianggap sebagai salah satu penyebab karyawan berhenti bekerja. Namun persepsi karyawan terhadap perlakuan tidak adil dalam hal kompensasi atau gaji menjadi penyebab yang lebih kuat.
-
Langkah dan Perhitungan Turnover Karyawan
Turnover yang terjadi pada perusahaan dapat diukur berdasarkan indeks laju turnover secara kuantitatif dan dinyatakan dalam persentase berdasarkan jangka waktu tertentu. Jangka waktu yang dimaksud biasanya dalam 1 tahun. Persentase turnover karyawan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
(jumlah karyawan diterima ??? jumlah karyawan keluar) ?? ?? (jumlah karyawan awal + jumlah karyawan akhir) x 100%
Rumus di atas merupakan rumus sederhana untuk mengetahui tingkat turnover tahunan. Kebanyakan perusahaan melakukan perhitungan tingkat turnover pada periode waktu yang lebih panjang dari satu bulan, misalnya kuartal maupun tahunan. Karena belum tentu dalam waktu satu bulan yang sama perusahaan dapat melakukan perekrutan secara efektif dan ada karyawan yang keluar atau berhenti bekerja. Dengan melakukan perhitungan tingkat turnover karyawan, maka Anda dapat mengetahui kultur perusahaan secara umum, efektivitas proses perekrutan, dan kepuasan karyawan.
Sebelum Anda mulai menghitung tingkat turnover karyawan di perusahaan Anda, tentukan terlebih dahulu periode waktu yang ingin Anda ukur. Jangka waktu ini dapat menjadi bulanan, tri-semester atau kuartal, semester, atau bahkan tahunan. Penggunaan jangka waktu kuartal umum digunakan jika suatu perusahaan banyak mempekerjakan karyawan musiman. Kemudian tentukan rata-rata jumlah karyawan perusahaan Anda selama periode tersebut dengan cara menjumlahkan jumlah pegawai di awal periode dengan jumlah di akhir periode, kemudian dibagi dua. Langkah selanjutnya adalah mengetahui berapa jumlah karyawan yang tidak lanjut bekerja pada periode waktu yang diperhitungkan. Hal tersebut dapat diketahui dengan cara mencari selisih antara jumlah karyawan di awal periode dengan jumlah karyawan di akhir periode.
-
Proses Terjadinya Turnover Karyawan
Pada tahap pertama, dimulai pada saat karyawan mengevaluasi pekerjaannya yang sekarang. Kemudian karyawan tersebut menyadari bahwa mereka puas atau tidak puas terhadap pekerjaannya.?? Tahap kedua diawali dari penurunan tingkat kepuasan yang kemudian dapat mempengaruhi penurunan motivasi. Penurunan motivasi dicirikan dengan stres, sakit fisik, malas bekerja, kualitas rendah, komunikasi personal kurang, tidak peduli dengan tugas pekerjaannya. Kemudian tahap ketiga adalah karyawan mulai memutuskan untuk berpikir dan berniat keluar untuk mencari pekerjaan yang baru. Dan tahap keempat yaitu karyawan membandingkan pekerjaan alternatif dengan pekerjaannya sekarang. Serta membuat suatu keputusan untuk tinggal atau keluar. Tahap yang terakhir adalah tindakan karyawan untuk tinggal atau keluar dari perusahaan.
Baca juga: Langkah Mudah Merekrut Karyawan Freelance yang Perlu Dipahami HRD
??
Turnover karyawan tidak dapat dihindari meskipun sebuah perusahaan telah berkomitmen penuh untuk membuat lingkungan kerja yang baik dan nyaman. Pasti akan tetap saja masih ada karyawan yang mungkin mengundurkan diri. Turnover sangat merugikan bagi perusahaan karena banyak biaya yang telah dikeluarkan untuk melakukan rekrutmen karyawan. Masalah lain yang dapat ditimbulkan oleh turnover misalnya turunnya produktivitas yang disebabkan oleh berkurangnya karyawan. Segala hal yang berhubungan dengan karyawan memang cukup rumit. Hal ini menjadi tanggung jawab Anda sebagai tim HR perusahaan. Untuk memudahkan Anda dalam menyelesaikan tugas administrasi seperti data absensi, cuti, pengajuan klaim karyawan, perhitungan gaji, dan lainnya Anda dapat menggunakan software HR Sleekr. Sleekr hadir sebagai solusi praktis untuk manajemen HR perusahaan yang lebih baik. Ajukan demo Sleekr sekarang untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas.