Pada tahun 2009 lalu, Standar Akuntansi UKM resmi diluncurkan. Namun, karena definisi UKM terus berubah, standar akuntansi ini pun diberi nama SKA Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Ya, SAK-ETAP UKM memang diciptakan khusus untuk bisnis UKM. Sayangnya, belum banyak UKM yang menerapkan SAK-ETAP UKM ini. Padahal, banyak sekali keuntungan penerapan SAK-ETAP bagi para pebisnis UKM, terutama untuk mereka yang baru saja berkembang. Lalu, apa saja keuntungan SAK-ETAP UKM bagi bisnis Indonesia? Apa yang menyebabkan mereka tidak menerapkan SAK ETAP pada bisnis mereka?
Keuntungan Penerapan SAK ETAP
SAK ETAP pada dasarnya merupakan turunan dari PSAK. Bahkan sebenarnya SAK ETAP merupakan bentuk penyederhanaan dari PSAK. SAK ETAP memberikan banyak kemudahan bagi perusahaan dibandingkan dengan PSAK yang memiliki ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Selain itu, ada beberapa keuntungan yang dapat didapatkan oleh anggota UKM ketika menerapkan SAK ini, antara lain:
-
Kemudahan penyusunan laporan keuangan
Penyederhanaan PSAK yang dilakukan oleh SAK ETAP sangatlah memudahkan bisnis UKM untuk membangun penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan ini dapat digunakan oleh UKM untuk menentukan sikap sebelum mengajukan pinjaman.
-
Kemungkinan mendapat pinjaman yang lebih besar
UKM akan dengan mudah menyusun laporan keuangan sendiri yang dapat diaudit sekaligus mendapat opini audit. Hal ini akan memudahkan pengusaha UKM untuk mendapatkan pinjaman dari pihak eksternal seperti bank atau perusahaan finansial lainnya.
-
Dapat digunakan dalam beberapa tahun ke depan
SAK ETAP didesain secara dinamis dengan mengikuti perkembangan zaman saat ini. Hal ini membuat standar keuangan bisa digunakan hingga beberapa tahun kemudian sehingga bisnis UKM tak perlu lagi bingung mencari standar pelaporan keuangan yang mudah dan efisien.
??
Hambatan Penerapan SAK ETAP
Kenyataannya, banyak bisnis UKM yang tidak dapat menerapkan SAK-ETAP dengan baik. Ada beberapa alasan mengapa mereka tidak dapat menerapkannya dalam model bisnis mereka, antara lain:
-
Kurangnya sosialisasi SAK-ETAP
Tidak adanya sosialisasi tentang penerapan SAK ETAP membuat pelaku bisnis kecil menengah masih takut untuk menggunakan SAK-ETAP. Ketakutan ini juga didasari dengan keengganan pebisnis dalam mengambil risiko untuk mengubah tatanan keuangan yang sudah ada sedari awal. Hal ini membuat bisnis UKM di Indonesia seakan ???jalan di tempat???.
-
Anggapan bahwa SAK-ETAP tidak efektif
Inilah salah satu masalah utama yang menghambat penerapan SAK-ETAP. Banyak pengusaha yang menganggap bahwa penerapan SAK-ETAP pada perusahaannya tidak akan berdampak pada kondisi keuangan mereka. Hal ini tentu salah besar. SAK-ETAP akan membantu bisnis UKM untuk mendapatkan pinjaman dari bank sehingga bisnis UKM jadi lebih berkembang berkat suntikan modal tersebut.
-
Butuh dana untuk mendapatkan karyawan yang terlatih
Memang pada dasarnya dibutuhkan karyawan terlatih untuk menerapkan SAK-ETAP dan menggaji karyawan untuk keperluan tersebut saja cukup mahal. Namun, setidaknya, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan software atau tools yang berfungsi untuk mengatur hal tersebut. Anda tidak perlu mahal-mahal menggaji karyawan karena sudah diatasi oleh software tersebut.
Itulah beberapa keuntungan penerapan SAK ETAP pada bisnis UKM sekaligus hambatan-hambatan yang menghalangi pengusaha untuk menerapkan sistem standarisasi tersebut. Lantas, apakah Anda masih ragu untuk menerapkan SAK-ETAP?
Sleekr Accounting dapat menjadi jawaban Anda mengenai persoalan tersebut. Sleekr Accounting (saat ini sudah resmi menjadi Mekari Jurnal) adalah software akuntansi yang menggunakan SAK ETAP sebagai basisnya. Dengan begitu, rasanya tidak ada halangan lagi untuk menerapkan SAK ETAP pada bisnis UKM Anda dan meraih setiap keuntungan tersebut. Lalu tunggu apa lagi, gunakan Jurnal mulai dengan rasakan demo Jurnal di sini!