Untuk mempertahankan karyawan dalam perusahaan, ada banyak cara yang bisa dilakukan, tidak terkecuali rotasi pekerjaan karyawan. Mengapa demikian? Karena rotasi pekerjaan karyawan dapat membuat karyawan Anda mendapatkan kesempatan yang mungkin ia inginkan. Bagaimana cara, panduan dan ulasan lengkap mengenai rotasi pekerjaan ini? Simak informasinya berikut!
Rotasi karyawan dapat dilakukan untuk mengatasi kebosanan kerja karyawan sekaligus meningkatkan kemampuan. (Image source: Unsplash)
-
Pengertian rotasi pekerjaan
Rotasi pekerjaan adalah sebuah strategi untuk menukarkan pekerjaan karyawan, namun masih dalam perusahaan atau divisi yang sama. Karyawan akan mendapatkan tugas baru dalam jangka waktu tertentu sebelum kembali ke posisi awal. Dengan program ini, karyawan akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan pengalaman serta keterampilan baru.
Tujuannya untuk meningkatkan fleksibilitas hingga keterlibatan karyawan. Khususnya bagi karyawan yang masih muda, mereka dapat meningkatkan karir tanpa perlu keluar dari perusahaan dengan program ini.
-
Kelebihan melakukan rotasi pekerjaan
Jika Anda hendak menerapkan sistem ini, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai kelebihan serta kekurangannya, di antaranya adalah:
1.) Mengurangi rasa bosan
Menurut data penelitian, hanya 32% karyawan yang benar-benar terlibat dalam pekerjaannya. Berarti, 68% sisanya hanya bekerja seadanya. Sebanyak 68% karyawan ini juga cenderung akan resign dari pekerjaan untuk mendapat pekerjaan lain yang dirasa lebih baik dan lebih menantang.
Manfaat rotasi pekerjaan ini adalah Anda dapat mengantisipasi rasa bosan tersebut dengan memberi tanggung jawab baru kepada karyawan. Meski belum tentu dapat menyelesaikan masalah, namun setidaknya dapat membuat mereka lebih terikat dan mengurangi rasa bosan.
2.) Mengembangkan keterampilan
Alasan rotasi karyawan selanjutnya adalah memberikan karyawan Anda kesempatan untuk mengembangkan keterampilan. Dengan begitu, mereka dapat merasa lebih penting bagi perusahaan Anda. Hal ini juga baik bagi perkembangan karir mereka ke depannya.
3.) Mendapat pengetahuan lebih tentang perusahaan
Saat terjadi rotasi pekerjaan, karyawan memiliki kesempatan untuk belajar lebih jauh tentang perusahaan, tapi dari berbagai aspek berbeda. Dengan begini, ia dapat memahami bagaimana pekerjaan bisa diselesaikan oleh divisi-divisi yang ada di perusahaan, memberinya insight yang lebih mendalam serta kemampuan baru untuk menyelesaikan pekerjaan. Nah, karena kemampuannya berkembang, secara otomatis seorang karyawan lebih siap menerima tanggung jawab lebih, termasuk jika seandainya nanti ia mendapatkan promosi jabatan.
-
Tantangan melakukan rotasi pekerjaan
Di samping berbagai kelebihan tersebut, melakukan rotasi pekerjaan juga tetap memiliki berbagai tantangan tersendiri. Ini dia beberapa di antaranya!
1.) Risiko menurunnya produktivitas
Saat menerapkan rotasi karyawan, Anda akan memindahkan karyawan dari kondisi yang semula ia begitu produktif karena sudah terbiasa dengan pekerjaan sehari-hari, ke posisi baru di mana ia harus belajar kembali. Alhasil, dinamika produktivitas kerja berisiko menurun selagi karyawan beradaptasi dengan posisi barunya. Namun, hal seperti itu bisa ditangani dengan mengadakan training??atau program orientasi sebagai bekal karyawan.
2.) Rotasi pekerjaan mungkin mengecewakan karyawan
Tidak semua karyawan akan dengan senang hati menerima pergantian pekerjaan. Mungkin sebagian karyawan Anda sudah sangat nyaman dan tidak ingin terlibat dalam program ini. Bahkan bukan tidak mungkin karyawan berprestasi di perusahaan Anda tidak ingin belajar keterampilan baru.
3.) Tidak cocok dengan perusahaan Anda
Tidak semua industri dan posisi dapat menerapkan program ini, dan mungkin perusahaan Anda adalah salah satunya. Misalnya bagi posisi yang membutuhkan keahlian khusus seperti insinyur, desainer hingga akuntan. Apabila Anda memaksakan, bukannya memberikan solusi, Anda hanya akan membawa masalah baru.
-
Kunci rotasi pekerjaan yang efektif
Setelah mempertimbangkan kelebihan dan tantangannya, ada beberapa kunci rotasi pekerjaan efektif yang perlu Anda ketahui, yaitu:
-) Harus dimulai dengan tujuan akhir yang jelas
Sebelum menerapkan program ini, Anda terlebih dahulu harus menetapkan tujuan akhir yang jelas. Tujuan ini menentukan perubahan pekerjaan. Apabila tujuannya adalah agar karyawan di sebuah departemen dapat melakukan semua jenis pekerjaan yang ada, maka Anda harus melakukan penataan rotasi dengan sangat hati-hati.
Di lain sisi, apabila tujuannya adalah untuk pengembangan karyawan secara individual, misalnya untuk promosi akhir, meningkatkan pilihan karir karyawan, mengurangi kebosanan kerja, maka Anda membutuhkan rencana rotasi yang berbeda. Rotasi pekerjaan yang efektif ditentukan oleh tujuan yang jelas.
-) Direncanakan dengan matang
Hal ini karena rencana pelatihan yang optimal dapat membantu karyawan membangun keterampilan yang akan dipelajari di setiap langkah rotasi pekerjaan dengan maksimal. Jadi, rencana matang yang melibatkan karyawan dalam serangkaian pelatihan pekerjaan baru akan menghasilkan karyawan yang terlatih secara maksimal.
-) Hiring mentor, internal trainer, atau supervisor pada setiap langkah dalam rencana rotasi pekerjaan
Berhubung setiap karyawan memulai pekerjaan baru, penting bagi karyawan untuk didampingi oleh mentor atau supervisor yang dapat diandalkan. Hal ini dilakukan untuk memperlancar proses belajar pekerjaan baru, tersedianya tempat bertanya, hingga dapat memonitor karyawan selama proses training berlangsung.
-) Buat dokumentasi dalam bentuk tertulis
Jenis dokumentasi dalam bentuk tertulis ini bisa bermacam-macam, mulai dari semacam buku manual atau online resource yang dapat memberi karyawan kesempatam untuk belajar tentang posisi barunya. Apa pun itu, dokumentasi tertulis ini dapat membantu karyawan mempersiapkan diri saat terjadi rotasi pekerjaan.
Itulah cara dan panduan rotasi pekerjaan karyawan yang bisa Anda lakukan bagi perkembangan perusahaan. pastikan Anda melakukannya dengan tepat agar membawa dampak sesuai dengan keinginan Anda. Gunakan Sleekr () sebagai untuk mencatat data rotasi pekerjaan karyawan agar lebih mudah dan sistematis.