Karyawan permanen atau biasa kita sebut dengan karyawan tetap merupakan karyawan yang pasti dimiliki oleh perusahaan. Banyak pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakan oleh karyawan tetap khususnya pada bagian produksi. Jika bagian produksi dikerjakan oleh karyawan kontrak, tentu saja pekerjaan menjadi susah selesai karena orang yang mengerjakannya selalu berganti. Waktu yang dibutuhkan untuk beradaptasi terlalu banyak sehingga produktivitas perusahaan menjadi rendah.
Namun Anda mungkin tidak tahu bahwa faktanya, banyak perusahaan memang lebih suka menggunakan karyawan dengan sistem kontrak. Termasuk pada pekerjaan yang sifatnya sebagai pendukung operasional perusahaan. Dengan segala ketentuan yang mengikat karyawan permanen dan karyawan kontrak, banyak perusahaan yang lebih banyak menggunakan karyawan permanen dalam 1 perusahaan. Padahal kedua jenis karyawan ini sama-sama memiliki kerepotannya masing-masing dalam mengelola data administrasinya. Bahkan dapat dikatakan karyawan permanen lebih mudah karena tidak perlu mengingat kontrak, dan sebagainya. Lalu mengapa perusahaan enggan menggunakan karyawan permanen? Simak daftarnya berikut ini.
-
Hak karyawan permanen lebih banyak
Jika dilihat dari ketentuan hak dan kewajiban karyawan permanen dan karyawan kontrak menurut pemerintah, karyawan permanen memiliki hak yang lebih banyak dari pada karyawan kontrak. Salah satunya adalah karyawan kontrak tidak mendapat tunjangan jabatan serta uang pesangon ketika terjadi PHK. Sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk hak-hak tersebut. -
Stabilitas Performa Karyawan Permanen
Jika diperhitungkan secara kasar, karyawan permanen akan terus bertambah usia. Padahal biaya pelatihan dan motivasi tidaklah murah dari segi manajemen. Sedangkan karyawan kontrak, ketika mereka bertambah usia mereka nantinya juga akan digantikan oleh karyawan kontrak yang lain. Sehingga secara tidak langsung performa karyawan dapat dijaga stabilitasnya jika ???diganti??? dengan yang selalu segar secara berkala.
-
Kurangnya Masa Percobaan
Masa percobaan karyawan permanen hanya 3 bulan. Setelah masa percobaan selesai, pilihannya hanya 2, di PHK atau menjadi karyawan permanen. Dengan waktu sesingkat ini, perusahaan tidak dapat menilai kinerja calon karyawan permanen tersebut. Apalagi jika pekerjaan yang ia pegang ada dalam level manajerial yang memiliki kriteria penilaian yang sangat bervariasi. Karena waktu yang singkat tersebut, perusahaan tidak dapat menilai loyalitas dan konsistensi mereka. Sedangkan jika menggunakan karyawan kontrak, perusahaan akan melihat kinerja mereka selama 1 tahun. Jika bagus kinerjanya kontrak diperpanjang, dan jika buruk tinggal menunggu 1 tahun tersebut berakhir.
-
Sifat Pekerjaan yang Menuntut Ketelitia
Pekerjaan massal, rutin, dan berulang butuh ketahanan, ketelitian, dan konsentrasi yang tinggi. Sayangnya, karyawan yang semakin bertambah usianya akan sulit mempertahankan kemampuan-kemampuan tersebut. Sehingga wajar jika perusahaan harus terus ???memperbaharui??? karyawan mereka agar kualitas pekerjaan selalu terjaga. Maka tidak heran jika perusahaan sering menentukan batas maksimal usia saat melakukan rekrutmen.
-
Biaya Pemeliharaan Lebih Banyak
Karyawan permanen sudah selayaknya diberi program pengembangan karir, kemampuan, dan motivasi untuk tetap berprestasi. Sedangkan biaya pemeliharaan tersebut tidaklah murah. Apabila perusahaan menggunakan karyawan kontrak, program pengembangan karir menjadi tidak perlu banyak variasi karena karyawan pun akan berganti secara berkala. Kasarnya, tim HR tinggal mengulang program SDM yang sama pada karyawan yang berbeda.
Alasan-alasan di atas bisa saja terlihat kejam dan terkesan membenarkan tindakan perusahaan yang lebih suka karyawan kontrak. Hal-hal diatas juga bisa jadi akan mempengaruhi perusahaan untuk semena-mena pada karyawannya dan mempertimbangkan untuk mengganti karyawan permanen dengan karyawan kontrak. Namun sekali lagi penulis menekankan bahwa banyak sekali pekerjaan yang tidak bisa terus menerus dipegang oleh karyawan kontrak. Apalagi jika pekerjaan tersebut adalah tugas besar dan pokok di perusahaan.
Selain itu, biaya melakukan rekrutmen yang terus menerus juga tidak baik bagi kondisi keuangan perusahaan. Selain biaya yang banyak, perusahaan, khususnya Anda sebagai HR, harus meluangkan lebih banyak waktu untuk melakukan rekrutmen. Daripada untuk melakukan rekrutmen yang perlu proses panjang, tentu akan lebih baik jika Anda meluangkan waktu Anda pada ide atau gagasan untuk membuat program SDM yang lebih bermanfaat dengan dampak positif yang lebih panjang bagi karyawan.
Tingkat turnover rate karyawan juga menjadi tidak sehat atau tinggi apabila perusahaan Anda sering berganti karyawan. Belum lagi jika hal tersebut akan mempengaruhi produktivitas perusahaan dan dampak negatif seringnya berganti karyawan lainnya. Sekali lagi, keputusan untuk seberapa banyak perusahaan akan menggunakan karyawan permanen atau karyawan kontrak sepenuhnya bergantung pada kondisi dan kebutuhan perusahaan. Anda dan pimpinan perusahaan pasti lebih mengetahui apa yang dibutuhkan perusahaan dan apa yang tidak perlu.
Namun apapun karyawan yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan, Anda tetap harus mengelola mereka dengan sistem yang baik. Aplikasi karyawan yang tepat akan sangat membantu Anda dalam mengelola karyawan. Dan Sleekr hadir untuk menyelesaikan tugas-tugas administrasi Anda. Ajukan demo Sleekr sekarang!