4 Poin Utama dalam Proses Penilaian Kinerja Karyawan

4 Poin Utama dalam Proses Penilaian Kinerja KaryawanPerforma perusahaan secara menyeluruh ditentukan oleh performa setiap individu yang terlibat dalam operasionalnya. Baik buruknya output dari perusahaan akan bergantung pada seberapa baik karyawan melakukan tugasnya. Ini mengapa, penilaian kinerja karyawan menjadi penting untuk dilakukan secara rutin dan terencana.

Sebenarnya penilaian kinerja ini dilakukan tidak semata demi kepentingan perusahaan. Penilaian kinerja ??perlu dilakukan juga demi perkembangan kualitas dari karyawan di setiap pos pekerjaan. Bagi setiap perusahaan, proses ini dilakukan berbeda-beda sesuai budaya kerja dan keperluan masing-masing perusahaan.

Ada perusahaan yang melakukan penilaian kinerja setiap satu bulan sekali. Ada pula yang melakukan setiap tiga bulan sekali. Bahkan ada perusahaan yang melakukan penilaian setahun sekali. Berbagai teori dan formula berbeda diterapkan, sekali lagi, menyesuaikan dengan kebutuhan. Formula yang sama bisa berefek berbeda pada perusahaan lain.

Mengingat penilaian kinerja karyawan merupakan salah satu hal strategis di perusahaan, tentu proses ini memiliki tujuan dan manfaat yang jelas. Dalam tinjauan yang tim kami gunakan, sedikitnya terdapat empat poin utama terkait manfaat dan tujuan dari proses tersebut. Berikut penjelasan setiap poin yang telah dirangkum dengan padat.

  1. Kekuatan & Kelemahan Karyawan

    Melakukan penilaian kinerja pada karyawan ditujukan untuk mengetahui dan mengukur seberapa tingkat kekuatan atau kelemahan karyawan yang dimiliki. Perusahaan yang baik harus mengetahui kedua hal ini agar dapat menggunakan sumber daya yang dimilikinya dengan maksimal. Berbagai kelemahan yang ada kemudian bisa disikapi dengan langkah strategis selanjutnya.

    Dengan mengetahui kedua hal ini, perusahaan kemudian mampu memperkirakan pencapaian target yang dapat dilakukan. Jika misalnya saja kekuatan masih dirasa kurang, perusahaan bisa menyikapinya dengan berbagai hal, seperti pelatihan atau pemindahan karyawan ke bagian lain yang dirasa lebih cocok agar memberikan performa kerja yang lebih baik.

  2. Program Pelatihan & Pengembangan

    Salah satu langkah strategis untuk menyikapi kekurangan atau kelemahan yang dimiliki karyawan adalah dengan memberikan program pelatihan dan pengembangan diri. Program ini penting untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki, sehingga perusahaan akan dapat memperbaiki kekurangan yang dimiliki oleh SDM yang bekerja di bawah naungannya.

    Pemahaman pada kekuatan dan kelemahan karyawan pada bagian sebelumnya, memungkinkan bagian HR untuk merumuskan program pelatihan dan pengembangan diri yang tepat sasaran. Katakanlah bagian manajer keuangan memiliki kesulitan dalam melakukan komunikasi bisnis. Maka jelas, pelatihan dan pengembagnan yang diperlukan bagian tersebut adalah yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan komunikasi bisnis.

  3. Standar Kinerja Perusahaan

    Penilaian kinerja karyawan juga dilakukan dengan tujuan mengukur seberapa jauh posisi kinerja yang diberikan dari standar yang diharapkan oleh perusahaan. Hal ini jelas penting, karena jika karyawan tidak dapat memenuhi standar kinerja yang diberikan maka perusahaan tidak akan mencapai target yang telah ditetapkan. Lambat laun perusahaan akan menurun produktivitasnya dan tidak dapat berkembang.

    Jika penilaian kinerja tidak dilakukan, bisa jadi perusahaan tidak akan memiliki informasi di mana posisi kinerja yang diberikan karyawan dengan target yang diharapkan perusahaan. Keterlambatan identifikasi pada poin ini berakibat fatal tidak hanya bagi karyawan yang dimiliki namun juga untuk perusahaan secara keseluruhan.

    Dengan melakukan penilaian kinerja, perusahaan juga telah memberikan fasilitas kepada setiap karyawannya untuk lebih mengetahui tanggung jawab apa yang dimiliki, target apa yang telah tercapai, dan apa yang harus dilakukan untuk meraih target yang masih belum tercapai.

  4. Pengenalan & Hadiah

    Data yang didapatkan dari proses penilaian kinerja yang dilakukan setiap periode waktu menjadi acuan bagi perusahaan dalam memberikan insentif atau hadiah. Biasanya, karyawan dengan kinerja yang baik dan memenuhi target akan mendapatkan imbalan tertentu, baik berupa tambahan insentif atau dalam bentuk lain sebagai apresiasi yang diberikan oleh perusahaan.

    Data ini juga memungkinkan perusahaan lebih mengenal karyawan yang memiliki kinerja di atas rata-rata. Tentu, apresiasi yang diberikan juga bisa saja berupa pemberian tanggung jawab lebih dengan mempromosikan pada jabatan yang lebih tinggi. Perusahaan akan lebih memahami mana karyawan yang kapabel dalam mengurus pekerjaan yang skalanya lebih besar.

    Hal ini kemudian akan memberikan efek pada proses kaderisasi di perusahaan. Untuk posisi strategis, perusahaan tidak perlu lagi melakukan proses rekrutmen karena nyatanya perusahaan sudah memiliki karyawan yang kapabel untuk melakukan tanggung jawab lebih besar. Selain menghemat dana, proses kaderisasi ini juga menghemat waktu yang diperlukan untuk onboarding karyawan yang sama sekali baru.

harus dilakukan dengan terencana dan terukur. Tujuannya agar perusahaan mendapat data yang valid dan aktual terkait performa kerja yang diberikan karyawannya. Selain itu, untuk mengelola setiap karyawan, perusahaan dapat bekerja sama dengan penyedia layanan seperti Sleekr yang saat ini sudah menjadi sejak 2018. Hal ini penting untuk melakukan penghematan waktu dalam urusan administrasi, sehingga perusahaan bisa fokus pada langkah strategis yang diperlukan untuk kemajuan perusahaan secara keseluruhan. !