{"id":9016,"date":"2018-11-14T15:40:51","date_gmt":"2018-11-14T08:40:51","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=blog&p=9016"},"modified":"2023-01-13T08:27:51","modified_gmt":"2023-01-13T01:27:51","slug":"penyebab-karyawan-bekerja-lembur-dan-perhitungan-lembur-ketahui-lebih-jauh-dengan-artikel-ini","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/penyebab-karyawan-bekerja-lembur-dan-perhitungan-lembur-ketahui-lebih-jauh-dengan-artikel-ini\/","title":{"rendered":"Penyebab Karyawan Bekerja Lembur dan Perhitungan Lembur, Ketahui Lebih Jauh dengan Artikel Ini"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
Berbagai pekerjaan dan project<\/i> yang harus diselesaikan menuntut dedikasi yang luar biasa dari setiap bagian di perusahaan. Tak jarang, karyawan harus melakukan lembur agar setiap pekerjaan dan terget yang sudah direncanakan dapat terpenuhi. Memang lembur bukan satu hal yang menyenangkan untuk karyawan karena akan membuat jam kerja mereka bertambah, namun untuk beberapa kondisi seperti event<\/i> besar dan peluncuran produk, hal ini kadang tidak bisa dihindari. Tentu saja, ada perhitungan lembur yang dilakukan sebagai kompensasi waktu ekstra para karyawan ini.<\/p>\n
Selain itu, lembur juga terjadi karena hal-hal yang sebenarnya bisa dihindari dan diatasi. Tujuannya agar karyawan tetap memiliki gairah kerja yang tinggi tanpa harus terlalu banyak melakukan lembur, yang justru akan membuat karyawan cepat jenuh. Berikut hal-hal yang \u2018memaksa\u2019 karyawan kerja lembur yang bisa Anda hindari.<\/p>\n
Penyebab paling umum dan paling sering adalah terlalu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan untuk setiap karyawan. Pekerjaan yang terlalu banyak akan memakan lebih banyak waktu dan memaksa karyawan untuk bekerja lembur. Meski setiap jam akan dilakukan perhitungan lembur yang sepadan, hal ini bisa membawa dampak negatif pada suasana kerja di perusahaan Anda.
\nUntuk menghindarinya, coba pastikan setiap karyawan memiliki tanggungan kerja yang sesuai dengan jam kerja normal. Perencanaan awal mengenai target dan progres kerja perlu dilakukan dengan cermat sehingga meminimalisasi terjadinya karyawan yang lembur. Cara lain adalah dengan meninjau kembali jumlah sumber daya manusia atau HR yang dimiliki, apakah sudah cukup atau masih kurang baik dari segi kuantitas atau kualitas. Pastikan setiap karyawan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan porsi dan target yang masuk akal.<\/li>\n
Jadwal meeting<\/i> yang padat mungkin bisa jadi pertanda bahwa koordinasi berjalan dengan baik. Tapi apa benar setiap meeting<\/i> yang dilakukan perlu melibatkan banyak karyawan dan bersifat esensial? Hal ini yang kadang jadi kekurangan banyaknya jadwal meeting <\/i>yang terjadi. Jika memang tidak terlalu penting lebih baik padatkan meeting<\/i> menjadi beberapa kali saja atau lebih baik jika terjadwal. Kadang karyawan yang menghadiri meeting<\/i> sebenarnya bisa menggunakan waktunya untuk menyelesaikan tugas dan menjadi lebih produiktif ketimbang mengikuti meeting<\/i> yang terlalu banyak. Untuk lebih ringkas tentu Anda bisa mengatur jadwal meeting<\/i> ini dengan aplikasi HR yang tersedia sekarang.<\/li>\n Membuat ruang kerja yang nyaman tentu akan memberikan semangat baik pada karyawan. Tapi ruang kerja yang terlalu nyaman juga bisa jadi bumerang untuk kinerja mereka. Distraksi ruang kerja juga jadi salah satu faktor mengapa karyawan banyak melakukan lembur, karena waktu kerja mereka habis untuk menikmati fasilitas ini. Memang kemudian akan diberikan perhitungan lembur yang sesuai<\/a> dengan jam kerja mereka, namun pasti akan lebih baik jika setiap karyawan pulang tepat waktu dengan pekerjaan yang juga selesai bukan?<\/li>\n<\/ol>\n Perhitungan lembur pada hari kerja adalah 1,5x upah perjam pada jam pertama, lalu 2x upah perjam pada jam berikutnya setiap hari dilakukan lembur.<\/p>\n Untuk perusahaan dengan 5 hari kerja, jumlahnya adalah 2x upah per jam untuk 8 jam pertama, 3x upah per jam untuk jam ke 9, dan 4x upah per jam untuk jam ke 10 dan 11. Masalah penyebab lembur dan perhitungan lembur memang sebenarnya tidak rumit namun harus dilakukan dengan cermat. Alokasi kerja dan jadwal meeting<\/i> bisa dengan mudah Anda lakukan dengan aplikasi dan layanan HR seperti Sleekr+Talenta<\/b><\/a>. Dengan Sleekr+Talenta, Anda dapat menghitung lembur karyawan lebih mudah. Anda juga dapat memonitor berapa lama karyawan Anda melakukan lembur. Jadi, tunggu apalagi? Kelola penggajian dan lembur karyawan sekarang di sini<\/a>!<\/p>\n","protected":false},"author":17,"menu_order":0,"template":"","categories":[2042],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\nGangguan di dalam kantor<\/b><\/h2>\n
Tentu saja tiga hal di atas merupakan alasan paling umum mengapa karyawan harus melakukan lembur. Perhitungan lembur sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit dilakukan mengingat juga telah diatur melalui peraturan pemerintah (Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 102 MEN VI 2004 Pasal 1). Secara sederhana, perhitungan lembur dapat dijelaskan dengan jam kerja yang melebihi 7 jam sehari atau 40 jam seminggu pada kantor dengan 6 hari kerja, dan 8 jam sehari atau 40 jam seminggu pada kantor dengan 5 hari kerja. Lebih rincinya seperti ini<\/p>\n
a. <\/b>Lembur hari kerja<\/b><\/h3>\n
b. Lembur pada hari libur<\/b><\/h3>\n
\nUntuk perusahaan dengan sistem 6 hari kerja, 2x upah per jam pada 7 jam pertama lembur, 3x untuk jam ke 8, dan 4x untuk jam ke 9 dan 10.
\nUntuk hari libur yang jatuh pada hari kerja pendek (hari Jum\u2019at misalnya) perhitungannya dalah 2x upah per jam untuk 5 jam pertama, 3x untuk jam 6 dan 4x untuk jam ke 7 dan 8.<\/li>\n<\/ul>\n