{"id":858,"date":"2016-06-29T15:37:48","date_gmt":"2016-06-29T08:37:48","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=panduan-hr&p=858"},"modified":"2022-10-07T08:12:48","modified_gmt":"2022-10-07T01:12:48","slug":"human-resources-dibutuhkan-atau-tidak","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/human-resources-dibutuhkan-atau-tidak\/","title":{"rendered":"Human Resources, masih dibutuhkan atau tidak?"},"content":{"rendered":"
Human Resources Division (HRD) atau Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan divisi yang terkadang dipertanyakan urgensinya untuk hadir di sebuah perusahaan. Sebenarnya apakah HRD memang dibutuhkan? Atau malah dihapuskan saja untuk meningkatkan performa perusahaan?<\/p>\n
Keadaan dimana modernisasi sistem HR di perusahaan membawa satu kesimpulan yaitu peran HR dapat digantikan hanya dengan sebuah sistem saja, terlebih lagi keadaan sekarang sangat memudahkan perusahaan untuk memiliki sistem HR berbasis cloud yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.<\/p>\n
Terdapat sebuah studi kasus perusahaan Teleperformance di India yang memutuskan untuk menghapus divisi Human Resources dan menggantinya dengan divisi talent excellence, CEO dari perusahaan tersebut percaya bahwa hal administrative dan payroll karyawan dapat dikerjakan oleh sistem yang sudah terintegrasi dengan baik, dan sebenarnya terdapat satu hal yang menjadi fokus utama di perusahaan tersebut yaitu \u201cBagaimana perusahaan dapat mempertahankan karyawannya\u201d. CEO Perusahaan tersebut menyadari hal ini sehingga dia memutuskan untuk mengganti divisi HR menjadi divisi talent excellence, yang tugasnya adalah untuk mempertahankan dan mengawasi perkembangan talenta dari tiap-tiap karyawan di perusahaan. Teleperformance percaya bahwa pada sebuah perusahaan masih membutuhkan sebuah divisi HR namun dalam konteks fokus yang berbeda, tidak fokus pada hal administrative namun fokus pada hal lain yang menjadi masalah utama pada sumber daya perusahaan.<\/p>\n
“Human Resources systems should be the icing on the cake, but if the cake is not there, then where is the fun” –\u00a0Sanjay Mehta<\/strong><\/p><\/blockquote>\n
Kebanyakan perusahaan startup memutuskan untuk tidak memiliki divisi spesifik mengenai HR sampai mereka memiliki 15 karyawan, tapi apakah parameter ini benar? Steve Miranda, Managing Director di Cornell University\u2019s Center for Advanced HR Studies, mengatakan bahwa kapanpun Anda mengkonsiderasikan untuk menghapus porsi HR, Anda harus berpikir mengenai resiko finansial dan strategi dari perusahaan.<\/p>\n
Tidak adanya divisi terkait HR di perusahaan akan menyebabkan hadirnya potensi buruk bagi perkembangan performa bisnis perusahaan. Tanpa adanya divisi terkait HR, tidak ada yang memang fokus pada karyawan di perusahaan, sikap individualis akan muncul dan akan menyebabkan performa yang tidak samarata untuk setiap karyawan.<\/p>\n
Bagi setiap perusahaan, divisi HR memang masih dibutuhkan tetapi masing-masing perusahaan harus menetapkan fungsi terbaik dari divisi tersebut. Tidak harus menamakannya sebagai divisi HR atau bahkan personalia, Anda dapat menggantinya dengan nama lain yang lebih spesifik terhadap fungsinya. Biarkan karyawan HR Anda fokus pada perkembangan bisnis perusahaan, dan serahkan masalah personalia kepada sistem yang menyediakan kemudahan pengelolaan administrasi dan personalia karyawan di perusahaan<\/strong><\/a>.<\/strong><\/span><\/p>\n","protected":false},"author":1,"menu_order":0,"template":"","categories":[2042],"tags":[],"acf":false,"yoast_head":"\n
Human Resources, masih dibutuhkan atau tidak? - Sleekr<\/title>\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\n\t\n\t\n\t\n\n\n\n\t\n