{"id":7893,"date":"2018-07-09T10:30:10","date_gmt":"2018-07-09T03:30:10","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=blog&p=7893"},"modified":"2022-12-20T15:32:52","modified_gmt":"2022-12-20T08:32:52","slug":"panduan-lengkap-kelola-piutang-usaha-agar-tidak-merugi","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/panduan-lengkap-kelola-piutang-usaha-agar-tidak-merugi\/","title":{"rendered":"Panduan Lengkap Kelola Piutang Usaha Agar Tidak Merugi"},"content":{"rendered":"
Piutang merupakan hal yang biasa terjadi ketika Anda menjalani sebuah usaha. Nyatanya, tidak sedikit perusahaan yang bergerak di bidang dagang melakukan pembayaran secara kredit. Alasan piutang usaha pun beragam, salah satunya adalah keterbatasan daya beli konsumen.<\/p>\n
Meskipun banyak pengusaha yang ingin penjualannya dilakukan secara tunai agar tidak dipusingkan oleh piutang tidak lancar, piutang nyatanya cukup efektif untuk meningkatkan keuntungan bisnis<\/strong><\/a>. Nah, untuk mengelola piutang dengan baik, yuk intip tips di bawah ini! Piutang usaha adalah jumlah pembelian kredit dari konsumen yang timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dari piutang usaha, di antaranya adalah:<\/p>\n 1.) Piutang memiliki nilai jatuh tempo<\/strong><\/p>\n Nilai jatuh tempo ini merupakan beban yang harus dibayarkan karena keterlambatan dalam pembayaran. Dengan begitu, jika semakin lama tidak terbayarkan, maka nilai jatuh tempo piutang usaha akan semakin bertambah besar.<\/p>\n 2.) Tanggal jatuh tempo<\/strong><\/p>\n Selain nilai jatuh tempo, piutang dagang juga memiliki tanggal jatuh tempo. Umumnya, piutang menggunakan dua jenis pengukuran berupa hari dan bulan. Konsumen diharapkan dapat membayar piutang sebelum tanggal jatuh tempo untuk menghindari denda.<\/p>\n 3.) Terdapat bunga yang berlaku<\/strong><\/p>\n Bunga merupakan salah satu bentuk konsekuensi yang harus ditanggung oleh konsumen akibat memilih transaksi secara kredit. Besaran bunga bergantung pada kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan penjual atau penyedia kredit.<\/li>\n Anda perlu mengelola piutang usaha dengan efektif<\/a> untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan adalah:<\/p>\n 1.) Rencanakan jumlah dan pengumpulan piutang.<\/p>\n 2.) Kendalikan piutang usaha dengan cara menyaring pelanggan, tentukan risiko kredit, tentukan return<\/i>, tetapkan sejumlah ketentuan dalam menghadapi para penunggak, dan laksanakan administrasi yang berhubungan dengan penarikan kredit.<\/p>\n 3.) Lakukan perhitungan perputaran piutang usaha untuk menilai efisiensi dalam pengumpulan piutang. Perputaran piutang ini merupakan periode waktu terikatnya dana piutang. Jika rata-rata hari pengumpulan piutang lebih lama dibanding batas pembayaran, maka cara pengumpulan piutang Anda kurang efisien.<\/li>\n Risiko piutang adalah risiko konsumen Anda tidak membayar kredit yang sudah ditetapkan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut, salah satunya dengan menerapkan 5C sebagai dasar pemberian kredit:<\/p>\n 1.) <\/i>Character<\/i>,<\/strong> menilai karakter atau sifat konsumen. Jika konsumen jujur dan amanah, pastinya akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya.<\/p>\n 2.) Capacity<\/em>,<\/strong> menilai secara subyektif mengenai kemampuan konsumen. Anda dapat mengukurnya dengan mempertimbangkan histori kredit sebelumnya atau melakukan survei ke tempat usaha konsumen.<\/p>\n 3.)\u00a0Capital<\/strong><\/i>,<\/strong> menggunakan analisis rasio finansial untuk mengukur sisi finansial konsumen.<\/p>\n 4.) Collateral<\/i>,<\/strong> menimbang aktiva yang dijadikan jaminan<\/strong> <\/a>untuk menilai keamanan piutang<\/p>\n 5.) Conditions<\/i>,<\/strong> memperhatikan pengaruh langsung dari tren ekonomi terhadap perkembangan perusahaan. Tren ekonomi dapat berpengaruh terhadap kemampuan konsumen dalam membayar piutangnya.<\/li>\n 1.) Tentukan besarnya risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan berdasarkan histori tahun sebelumnya.<\/p>\n 2.) Pertimbangkan kemampuan debitur dalam memenuhi kewajibannya. Anda dapat mengukur kemampuan ini melalui likuiditas dan rentabilitas.<\/p>\n 3.) Lakukan seleksi calon konsumen dengan menggunakan histori kredit sebagai dasar untuk menetapkan plafon kredit yang ditambahkan, diturunkan, atau tetap.<\/p>\n 4.) Buat klasifikasi kredit terhadap setiap konsumen dengan memanfaatkan daftar analisis piutang untuk mengetahui sejarah kredit masing-masing konsumen Anda.<\/p>\n Itulah informasi lengkap mengenai ulasan dan tips mengelola piutang usaha yang bisa Anda lakukan. Ingin mengelola piutang dagang Anda secara lebih mudah dan efektif? Gunakan saja Sleekr Accounting (Mekari Jurnal<\/a>) yang sudah terbukti efektif mengelola segala kebutuhan akunting perusahaan Anda<\/strong>. Daftar di sini sekarang juga!<\/strong><\/a><\/p>\n","protected":false},"author":1,"menu_order":0,"template":"","categories":[2041],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\n
\nJika dikelola secara benar, piutang dapat membantu meningkatkan keuntungan bisnis. (Image source: Unsplash)<\/em><\/p>\n\n
Hal-hal yang harus Anda perhatikan dari piutang<\/h3>\n
Cara mengelola piutang usaha<\/h3>\n
Cara memperkecil risiko piutang<\/h3>\n