{"id":719,"date":"2016-03-24T15:32:21","date_gmt":"2016-03-24T08:32:21","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=panduan-hr&p=719"},"modified":"2022-10-07T08:12:58","modified_gmt":"2022-10-07T01:12:58","slug":"indikator-kinerja-karyawan-kpi","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/indikator-kinerja-karyawan-kpi\/","title":{"rendered":"Indikator Kinerja Karyawan (KPI)"},"content":{"rendered":"

Pengukuran performa karyawan haruslah memiliki sebuah indikator dalam penilaiannya, Kinerja karyawan sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan dari perusahaan itu sendiri. Indikator ini atau biasa disebut sebagai Key Performance Indicators (KPI) merupakan sekumpulan hal yang sifatnya kuantitatif yang dijadikan perusahaan sebagai alat ukur terhadap kinerja para karyawan yang ada di dalamnya. Tujuan dari indikator kinerja karyawan (KPI) adalah agar adanya sebuah parameter pengukur yang bukan hanya dijadikan acuan kinerja karyawan tetapi juga dijadikan patokan bagi karyawan terhadap kinerjanya, agar karyawan lebih termotivasi dalam kinerjanya, karena indikator ini dijadikan sebagai tujuan dari setiap kinerja mereka.<\/p>\n

Dengan adanya KPI perusahaan dapat melakukan pengukuran secara komprehensif tentang performa karyawan pada perusahaannya. Dalam penentuan semua indikator ini perusahaan harus menyesuaikan dengan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaannya, jangan sampai pembentukan indikator kinerja keluar dari jalur pencapaian tujuan dari yang ditetapkan perusahaan.<\/p>\n

Pembuatan indikator kinerja ini dilakukan dengan penggunaan indikator yang jelas, spesifik, dan terukur (kuantitatif). Sebelumnya kita sudah tau bahwa indikator kinerja ini merupakan acuan yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur pengukurannya, dalam penetapan indikator kinerja karyawan ini terdapat sebuah teori yang bernama teori SMART<\/strong>, penjelasan teori SMART <\/strong>adalah sebagai berikut:<\/p>\n