{"id":5930,"date":"2018-03-21T13:30:16","date_gmt":"2018-03-21T06:30:16","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=blog&p=5930"},"modified":"2022-12-16T18:48:12","modified_gmt":"2022-12-16T11:48:12","slug":"bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/","title":{"rendered":"Panduan Lengkap Program BPJS Ketenagakerjaan: Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian dan Jaminan Kecelakaan Kerja"},"content":{"rendered":"

\"BPJS,<\/p>\n

Sejak beroperasi secara penuh pada 1 Juli 2015, BPJS<\/strong><\/span><\/a> Ketenagakerjaan menawarkan empat program penting<\/strong><\/span><\/a>, yaitu Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan\u00a0Pensiun (JP). Dari ketiga jenis program tersebut, masih banyak orang yang merasa bingung terhadap perbedaan di antara JK, JHT, dan JP.<\/p>\n

Sedangkan, JKK sendiri dikeluarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan jika terjadi risiko-risiko kecelakaan dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja.<\/p>\n

Lalu, apa saja hal-hal yang membedakan program Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian? Apa manfaat yang bisa diperoleh dengan bergabung pada program-program jaminan tersebut?\u00a0<\/strong><\/p>\n

    \n
  1. \n

    Jaminan Hari Tua<\/strong><\/h1>\n

    Peraturan tentang Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Hari Tua. Dilansir dari situs resmi BPJS<\/strong><\/span><\/a> Ketenagakerjaan<\/strong><\/span><\/a>, manfaat JHT adalah berupa uang tunai yang besarnya merupakan nilai akumulasi dari iuran dan hasil pengembangannya.<\/p>\n

    Menariknya, hasil pengembangan JHT disebut selalu berada di atas deposito bank pemerintah. Pada tahun 2016, misalnya, rata-rata tingkat suku bunga deposito bank pemerintah selama dua belas bulan adalah sekitar 4,88%. Sementara itu, hasil pengembangan JHT berkisar pada angka 7,19%.<\/p>\n

    Manfaat program Jaminan Hari Tua<\/u><\/strong><\/h2>\n

    Nantinya, manfaat JHT baru akan diberikan<\/strong><\/span><\/a> jika karyawan telah mencapai usia 56 tahun\/meninggal dunia\/mengalami cacat total tetap, berhenti bekerja dan telah memenuhi masa kepesertaan selama lima tahun dan masa tunggu satu bulan, atau pergi ke luar negeri dan tidak kembali lagi.<\/p>\n

    Anda juga bisa mengambil manfaat JHT sebelum mencapai usia 56 tahun, dengan syarat kepesertaan Anda di JHT BPJS Ketenagakerjaan sudah berlangsung sepuluh tahun. Ketentuan pengambilan manfaatnya sebagai berikut:<\/p>\n

    – Diambil maksimal 10% dari total saldo sebagai persiapan usia pensiun<\/p>\n

    – Diambil maksimal 30% dari total saldo untuk uang perumahan<\/p>\n

    – Pengambilan sebagian ini hanya dapat dilakukan sekali selama menjadi peserta<\/p>\n

    Namun, bagaimana jika Anda memutuskan untuk menunda masa pensiun? Tak perlu khawatir, apabila Anda masih bekerja setelah usia melampaui 56 tahun, manfaat JHT akan diberikan saat Anda berhenti bekerja.<\/p>\n

    Peserta program Jaminan Hari Tua<\/u><\/strong><\/h2>\n

    Peserta yang dapat mengikuti program JHT meliputi:<\/p>\n

    a. Penerima upah selain penyelenggara negara<\/span><\/p>\n

    – Semua pekerja, baik yang bekerja pada perusahaan dan perseorangan<\/p>\n

    – Orang asing yang bekerja di Indonesia lebih dari enam bulan<\/p>\n

    b. Bukan penerima upah<\/span><\/p>\n

    – Pemberi kerja<\/p>\n

    – Pekerja di luar hubungan kerja\/mandiri<\/p>\n

    – Pekerja bukan penerima upah selain poin 2<\/p>\n

    Besar iuran program Jaminan Hari Tua<\/u><\/strong><\/h2>\n

    Bagi para penerima upah, idealnya besar iuran JHT per bulannya diambil dari upah, yakni sebesar 5,7% dari upah. Dari total 5,7% tersebut, sebanyak 3,7% ditanggung perusahaan atau pemberi kerja, sedangkan 2% sisanya ditanggung oleh karyawan sendiri. Sementara itu, bagi pekerja bukan penerima upah, jumlah iuran JHT yang harus dibayarkan adalah sebesar 2% dari upah yang dilaporkan.<\/p>\n

    Baik para penerima upah dan pekerja bukan penerima upah<\/strong><\/span><\/a> memiliki cara pembayaran iuran JHT yang sama, yakni harus dibayarkan paling lama setiap tanggal lima belas pada bulan berikutnya.<\/p>\n<\/li>\n

  2. \n

    Jaminan Pensiun<\/strong><\/h1>\n

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun, jaminan pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta dan\/atau ahli warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.<\/p>\n

    Beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya, lalu apa bedanya Jaminan Pensiun dengan Jaminan Hari Tua<\/strong><\/em>?<\/p>\n

    JHT adalah tabungan yang didapatkan dari iuran yang dikeluarkan perusahaan dan karyawan untuk bekal karyawan tersebut di masa depan. Sedangkan, JP merupakan pendapatan bulanan untuk memenuhi hidup ketika memasuki hari tua. Bisa dikatakan bahwa JHT berfungsi sebagai dana darurat yang bisa Anda ambil sewaktu-waktu, sedangkan JP lebih menyerupai uang bulanan yang akan Anda terima saat sudah tak bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.<\/p>\n

    Manfaat program Jaminan Pensiun<\/u><\/strong><\/h2>\n

    Dilansir dari website <\/em>resmi BPJS Ketenagakerjaan, setidaknya ada enam jenis manfaat program Jaminan Pensiun, yaitu:<\/p>\n

    Manfaat Pensiun Hari Tua (MPHT) <\/strong>\u2013 berupa uang tunai bulanan yang diberikan kepada peserta saat memasuki usia pensiun hingga meninggal dunia, dengan catatan masa iuran minimal lima belas tahun atau setara 180 bulan.<\/p>\n

    Manfaat Pensiun Cacat (MPC) <\/strong>\u2013 berupa uang tunai bulanan untuk peserta yang mengalami cacat total tetap akibat kecelakaan hingga tidak dapat bekerja kembali atau akibat penyakit sampai meninggal dunia. MPC ini diberikan sampai peserta meninggal dunia atau bisa bekerja kembali.<\/p>\n

    Manfaat Pensiun Janda\/Duda (MPJD) <\/strong>\u2013 berupa uang tunai bulanan untuk janda\/duda yang menjadi ahli waris peserta sampai ia meninggal dunia atau menikah lagi.<\/p>\n

    Manfaat Pensiun Anak (MPA) <\/strong>\u2013 berupa urang tunai bulanan untuk anak yang menjadi ahli waris peserta (maksimal dua orang anak yang didaftarkan) sampai dengan usia anak mencapai 23 tahun, bekerja, atau menikah.<\/p>\n

    Manfaat Pensiun Orang Tua (MPOT) <\/strong>\u2013 diberikan kepada orang tua yang menjadi ahli waris peserta lajang, dengan catatan masa iuran peserta lajang kurang dari lima belas tahun.<\/p>\n

    Manfaat Lumpsum <\/strong>\u2013 peserta hanya berhak atas manfaat berupa akumulasi iuran ditambah hasil pengembangan apabila ia memasuki usia pensiun dan tidak memenuhi masa iuran minimal lima belas tahun, mengalami cacat total tetap di mana kejadian cacat tidak terjadi setelah minimal satu bulan kepesertaan, atau peserta meninggal dunia dan tidak memenuhi masa kepesertaan minimal setahun.<\/p>\n

    Besar iuran Program Pensiun<\/u><\/strong><\/h2>\n

    Jumlah iuran Program Pensiun BPJS Ketenagakerjaan adalah sebesar 3% dari total upah bulanan karyawan atau pekerja penerima upah. Dari total 3% tersebut, sebanyak 2% iuran ditanggung oleh pihak perusahaan, sedangkan 1% sisanya ditanggung oleh pihak karyawan sendiri.<\/p>\n<\/li>\n

  3. \n

    Jaminan Kematian<\/strong><\/h1>\n

    Menurut Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2015, program Jaminan Kematian adalah manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta program meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja.<\/p>\n

    Manfaat program Jaminan Kematian<\/u><\/strong><\/h2>\n

    Secara keseluruhan, jumlah manfaat Jaminan Kematian yang diterima ahli waris dari peserta adalah sebesar Rp36 juta, dengan rincian sebagai berikut:<\/p>\n

    – Santunan sekaligus sebesar Rp16.200.000<\/p>\n

    – Santunan berkala selama 24 bulan sebesar Rp4.800.000 (24 x Rp200.000) yang dibayar sekaligus<\/p>\n

    – Biaya pemakaman sebesar Rp3.000.000<\/p>\n

    – Bantuan beasiswa bagi satu orang anak dari peserta yang telah memasuki masa iuran minimal lima tahun sebesar Rp12.000.000<\/p>\n

    Besar iuran Program Jaminan Kematian<\/u><\/strong><\/h2>\n

    Bagi karyawan atau pekerja penerima upah, jumlah iuran program JKM yang harus dibayarkan adalah sebanyak 0,3% dari upah yang dilaporkan dan tertera di slip gaji<\/strong><\/span><\/a>. Seluruh iuran tersebut ditanggung oleh pihak perusahaan. Sedangkan, pekerja bukan penerima upah harus membayar iuran program JKM sebesar Rp6.800 per bulannya.<\/p>\n

    Berbeda lagi dari pekerja jasa konstruksi yang jumlah iurannya didasarkan pada nilai proyek, dimulai dari 0,21%. Khusus untuk pekerja migran, jumlah iuran JKM dihitung bersama dengan JKK. Sebelum penempatan ke negara tujuan, jumlah iuran JKK dan JKM sebesar Rp37.000. Selama dan setelah penempatan, jumlah iuran bertambah menjadi Rp333.000. Jadi, setiap bulannya, pekerja migran harus membayar total iuran sebesar Rp370.000 untuk JKM dan JKK.<\/p>\n<\/li>\n

  4. \n

    Jaminan Kecelakaan Kerja<\/h1>\n

    Manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja<\/u><\/strong><\/h2>\n

    Terdapat beberapa manfaat dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)<\/a>, diantaranya adalah:
    \n-) Pelayanan kesehatan<\/strong>\u00a0(perawatan dan pengobatan) yang meliputi pemeriksaan dasar dan penunjang, perawatan tingkat pertama dan lanjutan, rawat inap dengan ruang kelas setara dengan kelas 1 rumah sakit pemerintah, perawatan intensif (ICU, ICCU, HCU), diagnostic, pengobatan dengan obat (generic dan bermerk), pelayanan khusus, alat kesehatan dan implant, jasa dokter dan operasi, transfusi darah serta rehabitiasi medik.<\/p>\n

    -)\u00a0Santunan yang berbentuk uang,\u00a0<\/strong>terdiri dari:<\/p>\n

    1.\u00a0Penggantian biaya pengangkutan<\/strong>\u00a0peserta yang mengalami kecelakaan kerja\/penyakit akibat kerja akan terdapat biaya pertolongan pertama pada kecelakaan dengan nilai:
    \n-) Angkutan darat\/sungai\/danau diganti maksimal Rp1.000.000,-
    \n-) Angkutan laut diganti maksimal Rp1.500.000
    \n-) Angkutan udara diganti maksimal Rp2.500.000<\/p>\n

    2.\u00a0<\/strong><\/strong>Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB)<\/strong>, dengan perincian penggantian, sebagai berikut:
    \n-) 6 (enam) bulan pertama diberikan sebesar 100% dari upah
    \n-) 6 (enam) bulan kedua diberikan sebesar 75% dari upah
    \n-) 6 (enam) bulan ketiga dan seterusnya diberikan sebesar 50% dari upah.<\/p>\n

    3.\u00a0<\/strong><\/strong>\u00a0<\/strong>Santunan Kecacatan
    \n<\/strong>-) Cacat Sebagian Anatomis sebesar = % sesuai tabel x 80 x upah sebulan
    \n-) Cacat Sebagian Fungsi = % berkurangnya fungsi x % sesuai tabel x 80 x upah sebulan
    \n-) Cacat Total Tetap = 70% x 80 x upah sebulan
    \n4. S<\/strong>antunan kematian dan biaya pemakaman
    \n<\/strong>-) Santunan Kematian sebesar = 60 % x 80 x upah sebulan, sekurang kurangnya sebesar Jaminan Kematian
    \n-) Biaya Pemakaman Rp3.000.000,-
    \n-) Santunan berkala selama 24 bulan yang dapat dibayar sekaligus= 24 x Rp200.000,- = Rp4.800.000,-.<\/p>\n

    -)\u00a0Program Kembali Bekerja (Return to Work<\/em>)<\/strong>\u00a0yang berupa pendampingan peserta yang mengalami kecelakaan kerja atau penyakit dari lingkungan kerja yang memiliki potensi kecatatan. Pendampingan mulai dari peserta masuk rumah sakit hingga peserta kembali bekerja.<\/p>\n

    -) Kegiatan Promotif dan Preventif <\/strong>untuk mendukung terwujudnya keselamatan dan kesehatan kerja sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.<\/p>\n

    -) Rehabilitasi <\/strong>merupakan alat bantu (orthese<\/em>) atau alat ganti (prothese<\/em>) bagi peserta yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi. Patokan harga ditetapkan oleh Pusat Rehabilitas Rumah Sakit Umum Pemerintah ditambahkan 40% dari harga tersebut dan biaya rehabilitasi medik.<\/p>\n

    -) Beasiswa pendidikan anak <\/strong>bagi setiap peserta yang meninggal dunia atau mengalami cacat total yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja senilai Rp12.000.000,- (dua belas juta rupiah)<\/p>\n

    -)\u00a0<\/strong>Terdapat masa kadaluarsa klaim 2 tahun <\/strong>sejak kecelakaan terjadi dan tidak dilaporkan oleh perusahaan.<\/p>\n

    Besar Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja<\/strong><\/span><\/h2>\n

    Besaran iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) didasarkan pada risiko lingkungan kerja yang besarannya dievaluasi setiap 2 tahun sekali. Rinciannya adalah sebagai berikut:<\/p>\n

    1.\u00a0Tingkat risiko sangat rendah<\/strong>: 0.24% dari upah satu bulan
    \n2.\u00a0Tingkat risiko rendah<\/strong>: 0.54% dari upah satu bulan
    \n3.\u00a0Tingkat risiko<\/strong> sedang<\/strong>: 0.59% dari upah satu bulan
    \n4.\u00a0Tingkat risiko tinggi<\/strong>: 1.27% dari upah satu bulan
    \n5.\u00a0Tingkat risiko sangat tinggi<\/strong>: 1.74% dari upah satu bulan<\/li>\n<\/ol>\n

    Kini, Anda sudah mengetahui perbedaan antara program Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian yang dikeluarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Agar lebih mudah mengelola pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan, manfaatkan aplikasi HRIS atau\u00a0software<\/em> HR Sleekr (sekarang sudah bergabung menjadi Mekari Talenta<\/a>) yang dapat menghitung pemotongan iuran secara otomatis tiap bulannya dan langsung terintegrasi dengan slip gaji. Anda pun bisa menghemat lebih banyak waktu dan bekerja secara lebih efisien, coba sekarang juga!<\/a><\/p>\n\n","protected":false},"author":1,"menu_order":0,"template":"","categories":[2042],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\nProgram BPJS Ketenagakerjaan Lengkap (JHT, JKM, JKK dan JP)<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Masih banyak yang belum memahami perbedaan program BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian & Jaminan Kecelakaan Kerja.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Program BPJS Ketenagakerjaan Lengkap (JHT, JKM, JKK dan JP)\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Masih banyak yang belum memahami perbedaan program BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian & Jaminan Kecelakaan Kerja.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Sleekr\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/mekaricom\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2022-12-16T11:48:12+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/sleekr.co\/wp-content\/uploads\/2018\/03\/green-chameleon-21532-unsplash-min.jpg\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:site\" content=\"@mekaricom\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"9 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":[\"Article\",\"BlogPosting\"],\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/\"},\"author\":{\"name\":\"Sleekr\",\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/#\/schema\/person\/1cc5806e4b63714acc996ce26f991042\"},\"headline\":\"Panduan Lengkap Program BPJS Ketenagakerjaan: Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian dan Jaminan Kecelakaan Kerja\",\"datePublished\":\"2018-03-21T06:30:16+00:00\",\"dateModified\":\"2022-12-16T11:48:12+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/\"},\"wordCount\":1558,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/#organization\"},\"articleSection\":[\"Ketenagakerjaan dan SDM\"],\"inLanguage\":\"id-ID\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/\",\"url\":\"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/\",\"name\":\"Program BPJS Ketenagakerjaan Lengkap (JHT, JKM, JKK dan JP)\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/#website\"},\"datePublished\":\"2018-03-21T06:30:16+00:00\",\"dateModified\":\"2022-12-16T11:48:12+00:00\",\"description\":\"Masih banyak yang belum memahami perbedaan program BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian & Jaminan Kecelakaan Kerja.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id-ID\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/\"]}]},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/sleekr.co\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Ketenagakerjaan dan SDM\",\"item\":\"https:\/\/sleekr.co\/category\/ketenagakerjaan-sdm-hr\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":3,\"name\":\"Panduan Lengkap Program BPJS Ketenagakerjaan: Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian dan Jaminan Kecelakaan Kerja\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/#website\",\"url\":\"https:\/\/sleekr.co\/\",\"name\":\"Sleekr\",\"description\":\"Kumpulan Artikel HR, Pajak dan Akuntansi\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/#organization\"},\"alternateName\":\"SL\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/sleekr.co\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id-ID\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/#organization\",\"name\":\"Sleekr Blog by Mekari\",\"alternateName\":\"SB\",\"url\":\"https:\/\/sleekr.co\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id-ID\",\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/sleekr.co\/wp-content\/uploads\/2022\/10\/logo-sleekr-blog.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/sleekr.co\/wp-content\/uploads\/2022\/10\/logo-sleekr-blog.png\",\"width\":229,\"height\":32,\"caption\":\"Sleekr Blog by Mekari\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.instagram.com\/mekaricom\/\",\"https:\/\/id.linkedin.com\/company\/mekari\",\"https:\/\/www.youtube.com\/c\/mekaricom\",\"https:\/\/www.facebook.com\/mekaricom\",\"https:\/\/twitter.com\/mekaricom\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/#\/schema\/person\/1cc5806e4b63714acc996ce26f991042\",\"name\":\"Sleekr\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id-ID\",\"@id\":\"https:\/\/sleekr.co\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bc5a42579c9dc6b26dabeec161a9c345?s=96&d=mm&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bc5a42579c9dc6b26dabeec161a9c345?s=96&d=mm&r=g\",\"caption\":\"Sleekr\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/sleekr.co\"],\"url\":\"https:\/\/sleekr.co\/author\/supersleekr\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Program BPJS Ketenagakerjaan Lengkap (JHT, JKM, JKK dan JP)","description":"Masih banyak yang belum memahami perbedaan program BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian & Jaminan Kecelakaan Kerja.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"Program BPJS Ketenagakerjaan Lengkap (JHT, JKM, JKK dan JP)","og_description":"Masih banyak yang belum memahami perbedaan program BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian & Jaminan Kecelakaan Kerja.","og_url":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/","og_site_name":"Sleekr","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/mekaricom","article_modified_time":"2022-12-16T11:48:12+00:00","og_image":[{"url":"https:\/\/sleekr.co\/wp-content\/uploads\/2018\/03\/green-chameleon-21532-unsplash-min.jpg"}],"twitter_card":"summary_large_image","twitter_site":"@mekaricom","twitter_misc":{"Estimasi waktu membaca":"9 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":["Article","BlogPosting"],"@id":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/"},"author":{"name":"Sleekr","@id":"https:\/\/sleekr.co\/#\/schema\/person\/1cc5806e4b63714acc996ce26f991042"},"headline":"Panduan Lengkap Program BPJS Ketenagakerjaan: Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian dan Jaminan Kecelakaan Kerja","datePublished":"2018-03-21T06:30:16+00:00","dateModified":"2022-12-16T11:48:12+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/"},"wordCount":1558,"publisher":{"@id":"https:\/\/sleekr.co\/#organization"},"articleSection":["Ketenagakerjaan dan SDM"],"inLanguage":"id-ID"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/","url":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/","name":"Program BPJS Ketenagakerjaan Lengkap (JHT, JKM, JKK dan JP)","isPartOf":{"@id":"https:\/\/sleekr.co\/#website"},"datePublished":"2018-03-21T06:30:16+00:00","dateModified":"2022-12-16T11:48:12+00:00","description":"Masih banyak yang belum memahami perbedaan program BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian & Jaminan Kecelakaan Kerja.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id-ID","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/"]}]},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bpjs-ketenagakerjaan-jht-jkm-jkk-jp\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/sleekr.co\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Ketenagakerjaan dan SDM","item":"https:\/\/sleekr.co\/category\/ketenagakerjaan-sdm-hr\/"},{"@type":"ListItem","position":3,"name":"Panduan Lengkap Program BPJS Ketenagakerjaan: Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian dan Jaminan Kecelakaan Kerja"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/sleekr.co\/#website","url":"https:\/\/sleekr.co\/","name":"Sleekr","description":"Kumpulan Artikel HR, Pajak dan Akuntansi","publisher":{"@id":"https:\/\/sleekr.co\/#organization"},"alternateName":"SL","potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/sleekr.co\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id-ID"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/sleekr.co\/#organization","name":"Sleekr Blog by Mekari","alternateName":"SB","url":"https:\/\/sleekr.co\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id-ID","@id":"https:\/\/sleekr.co\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/sleekr.co\/wp-content\/uploads\/2022\/10\/logo-sleekr-blog.png","contentUrl":"https:\/\/sleekr.co\/wp-content\/uploads\/2022\/10\/logo-sleekr-blog.png","width":229,"height":32,"caption":"Sleekr Blog by Mekari"},"image":{"@id":"https:\/\/sleekr.co\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.instagram.com\/mekaricom\/","https:\/\/id.linkedin.com\/company\/mekari","https:\/\/www.youtube.com\/c\/mekaricom","https:\/\/www.facebook.com\/mekaricom","https:\/\/twitter.com\/mekaricom"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/sleekr.co\/#\/schema\/person\/1cc5806e4b63714acc996ce26f991042","name":"Sleekr","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id-ID","@id":"https:\/\/sleekr.co\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bc5a42579c9dc6b26dabeec161a9c345?s=96&d=mm&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bc5a42579c9dc6b26dabeec161a9c345?s=96&d=mm&r=g","caption":"Sleekr"},"sameAs":["https:\/\/sleekr.co"],"url":"https:\/\/sleekr.co\/author\/supersleekr\/"}]}},"fimg_url":false,"amp_enabled":true,"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/sleekr.co\/wp-json\/wp\/v2\/blog\/5930"}],"collection":[{"href":"https:\/\/sleekr.co\/wp-json\/wp\/v2\/blog"}],"about":[{"href":"https:\/\/sleekr.co\/wp-json\/wp\/v2\/types\/blog"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/sleekr.co\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/sleekr.co\/wp-json\/wp\/v2\/blog\/5930\/revisions"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/sleekr.co\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=5930"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/sleekr.co\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=5930"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/sleekr.co\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=5930"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}