{"id":541,"date":"2016-02-04T10:27:33","date_gmt":"2016-02-04T03:27:33","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?p=541"},"modified":"2022-12-14T13:14:07","modified_gmt":"2022-12-14T06:14:07","slug":"8-tips-wawancara-calon-karyawan","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/8-tips-wawancara-calon-karyawan\/","title":{"rendered":"8 Tips Wawancara Calon Karyawan di Perusahaan"},"content":{"rendered":"
Dalam proses perekrutan karyawan baru<\/a><\/span>, wawancara memegang peranan penting. Selain psikotes dan tes bidang, wawancara calon karyawan adalah salah satu yang menentukan diterima atau tidaknya seorang calon karyawan. Anda para praktisi HR, tentunya harus memilih orang yang benar-benar berkualitas, Anda tidak ingin proses rekrutmen Anda gagal<\/a><\/span> bukan? Nah, seperti apa tips-tipsnya? Mari kita simak tulisan berikut ini.<\/p>\n <\/p>\n Selaku pihak HR, tentu Andalah\u00a0 yang mesti menyiapkan pertanyaan yang kiranya akan disampaikan kepada calon karyawan.\u00a0 Curriculum Vitae<\/em> calon karyawan bisa jadi bekal Anda untuk menyusun pertanyaan tersebut. Pasalnya,\u00a0 wawancara calon karyawan adalah semacam ajang konfirmasi alias mengecek kebenaran CV pelamar kerja. Paling tidak, ada dua tipe pertanyaan<\/a><\/span> yang dapat Anda ajukan berdasarkan tujuannya, yakni pertanyaan untuk menggali pribadi pelamar dan pertanyaan untuk menggali pengalaman kerja sang pelamar kerja. Kedua tipe pertanyaan ini akan dibahas pada poin 5 dan 6. Jadi yang perlu diperhatikan, pelajarilah CV calon karyawan dengan saksama\u2014sebelum Anda mewawancarainya.<\/li>\n Memanggil karyawan untuk wawancara calon karyawan pun harus dengan etiket. Disampaikan sopan dan jelas. Jangan sampai ada kesalahan hari, tanggal, atau jam wawancara. Hal itu tentunya bisa merugikan calon karyawan. Perlu juga diingat agar sebaiknya Anda tidak memanggil pelamar dengan waktu yang mepet, misalnya, Anda menelepon pagi untuk wawancara siang. Besar kemungkinan mereka tidak bisa\u2014apalagi yang masih bekerja di perusahaan lain.<\/li>\n Sekalipun ada pribahasa jangan menilai buku dari sampulnya, penampilan sungguh kepribadian orang yang bersangkutan. Beberapa profesi memang tidak mementingkan penampilan, namun banyak pula profesi yang mementingkan penampilan. Misalnya saja untuk profesi frontliner<\/em>, tidak mungkin kita memilih mereka yang penampilannya berantakan dan jorok. Biasanya, calon karyawan akan menampilkan penampilan terbaiknya. Seseorang calon karyawan yang datang untuk wawancara kerja dengan sepatu kotor dan pakaian yang sobek tentunya tidak akan dipilih oleh bagian HR di perusahaan.<\/li>\n Walaupun kita bukan ahli dalam membaca gestur tubuh lawan bicara kita, namun ada beberapa hal yang kita bisa ketahui. Sebagai contoh, karyawan yang memperlihatkan gestur gugup ketika menceritakan pekerjaan sebelumnya\u00a0 tentu jadi tanda tanya buat bagian HR. Gerakan tangan calon karyawan pun bisa memberi sinyal apakah mereka menyembunyikan sesuatu atau bahkan berbohong.\u00a0\u00a0 Misalnya, calon karyawan yang memegang hidungnya saat membicarakan prestasi kerja di kantor terakhirnya, bisa jadi ia tidak berkata yang sebenarnya.<\/li>\n Jenis pertanyaan terbuka bisa digunakan untuk menggali lebih jauh tentang kepribadian pelamar. Contoh yang bisa ditanyakan adalah \u201cmengapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini\u201d, \u201cPencapaian terbesar yang pernah Anda raih dalam hidup\u201d, atau \u00a0\u201capa kelebihan dan kekurangan anda\u201d. Dari sana, Anda akan menemukan apakah calon pelamar antusias dan\u00a0 memiliki etika kerja yang baik.\u00a0 Juga apakah kira-kira calon karyawan cocok dengan budaya kerja kantor.<\/li>\n Setelah mengetahui kepribadian lewat wawancara calonk karyawan, saatnya untuk menggali lebih lanjut tentang pengalaman kerja calon karyawan. Contoh pertanyaan yang bisa ditanyakan adalah \u201ccoba anda ceritakan pengalaman Anda ketika gagal mencapai target yang ditetapkan kantor Anda\u201d, dan \u201cBerikan beberapa contoh tentang hal-hal apa yang Anda lakukan ketika dipercaya menangani beberapa proyek sekaligus, atau \u201cMengapa Anda mengundurkan diri dari perusahaan sebelumnya.\u201d Dari sana, Anda akan mengetahui apakah calon karyawan memiliki kemampuan untuk posisi yang ia lamar.<\/li>\n Jika ada beberapa kandidat yang poinnya sama di mata Anda, tidak ada salahnya untuk mencoba melakukan wawancara di dalam grup. Misalnya ada dua orang yang sama-sama berkualitas, namun hanya ada satu posisi kosong. Wawancarailah keduanya bersamaan. Maka akan terlihat mana calon karyawan yang lebih menonjol dari yang lain. Orang itulah yang nantinya Anda pilih untuk jadi karyawan.<\/li>\n Setelah wawancara selesai dilakukan, yang tidak kalah pentingya adalah mengecek referensi yang diberikan calon karyawan. Bila ia memberikan referensi mantan atasan pada kantor sebelumnya, maka hubungilah orang tersebut. Tanyakan apa benar calon karyawan Anda pernah bekerja di sana. Juga tanyakan pula apakah sang mantan atasan masih mau bekerjasama kembali dengan calon karyawan Anda bila ada kesempatan. Kalau jawabannya positif, Anda bisa terima orang tersebut.<\/p>\n<\/li>\n<\/ol>\n Itu tadi 8 tips yang bisa Anda praktikkan jika ingin melakukan wawancara calon karyawan. Yang perlu diingat sebagai orang HR, jangan menanyakan hal yang menyangkut SARA. Bila semua langkah dalam tips ini diikuti, Anda akan menemukan orang yang tepat untuk posisi yang tepat.<\/p>\n Tentunya setelah merekrut karyawan, Anda harus melanjutkannya dengan proses\u00a0onboarding<\/em> <\/a><\/span>bukan? Proses\u00a0onboarding<\/em> dapat dilakukan secara mudah dengan menggunakan sistem HR<\/a><\/span> yang dapat membantu proses\u00a0onboarding<\/em> menjadi lebih mudah dan efektif. Cek lebih lanjut disini.<\/a><\/span><\/p>\n","protected":false},"author":1,"menu_order":0,"template":"","categories":[2042],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\n\n
Siapkan materi wawancara calon karyawan<\/h2>\n
Memanggil para calon pelamar untuk wawancara<\/h2>\n
Perhatikan penampilan<\/h2>\n
Perhatikan Gestur<\/h2>\n
Gali tentang kepribadian pelamar<\/h2>\n
Gali tentang pengalaman kerja calon karyawan<\/h2>\n
Wawancara per grup<\/h2>\n
Pengecekan referensi<\/h2>\n