{"id":519,"date":"2016-06-13T09:37:23","date_gmt":"2016-06-13T02:37:23","guid":{"rendered":"http:\/\/blog.kiper.co.id\/?p=519"},"modified":"2023-01-03T15:25:30","modified_gmt":"2023-01-03T08:25:30","slug":"perbedaan-biaya-dan-beban-dalam-akuntansi","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/perbedaan-biaya-dan-beban-dalam-akuntansi\/","title":{"rendered":"Perbedaan Biaya dan Beban dalam Akuntansi"},"content":{"rendered":"
Dalam akuntansi terdapat dua istilah yang sudah sangat sering kita dengar yaitu biaya dan beban, tetapi tidak semua paham mengenai perbedaan biaya dan beban ini. Sebenarnya apa yang dimaksud biaya dan beban? bahkan ada yang mengartikan sama untuk dua kategori ini. Untuk lebih jelasnya mari kita simak apa yang dimaksud biaya dan beban.<\/p>\n
Secara sederhana biaya bisa diartikan sebagai pengorbanan demi suatu manfaat tertentu. Salah satu contohnya dari bentuk biaya sesuai dengan pengertian adalah sewa yang dibayar dimuka.<\/p>\n
Pengertian dasar beban diartikan sebagai penurunan nilai ekonomi berbentuk kas keluar atau aktiva berkurang. Beban sering kali dianggap sebagai kewajiban yang menyebabkan penurunan nilai ekiutas. Beberapa kalangan menganggap beban sebagai pengorbanan atau kewajiban yang telah terjadi sebelumnya.\u00a0Sebagai salah satu contoh dari beban adalah bunga pinjaman.<\/p>\n
<\/p>\n
Letak di Laporan Keuangan<\/b>\u00a0:<\/b><\/p>\n
Letak perbedaan biaya dan beban ada di dalam penyusunan laporan keuangan. Biaya digunakan dalam penyusunan neraca<\/i>, biasanya berupa biaya yang belum terpakai dan dianggap mampu memberi manfaat sehingga dianggap aktiva. Beban akan masuk ke dalam penyusunan laporan laba-rugi<\/i>, dimana termasuk pengeluaran yang sudah terpakai, tak memberi manfaat dimasa depan dan periodenya kurang dari satu tahun.<\/p>\n Periode Akuntansi\u00a0:<\/b><\/p>\n Perbedaan antara biaya dan beban dapat dilihat dari periode dalam akuntansi. Periode biaya umumnya lebih dari satu tahun karena dianggap sebagai pengeluaran modal. Jumlah yang dikeluarkan dalam satuan rupiah jauh lebih besar daripada beban. Sedangkan beban jumlah rupiah yang harus dikeluarkan tidak begitu besar, bahkan relatif kecil bila dibandingkan biaya.<\/p>\n Jumlah Rupiah Yang Dikeluarkan<\/b>\u00a0:<\/b><\/p>\n Dari kesemua contoh berikut pada saat penjurnalan menggunakan nama akun\u00a0 B<\/strong>iaya<\/strong><\/em>, seperti biaya sewa atau biaya penyusutan kenapa tidak dibedakan dengan beban? karena yang harus digaris bawahi adalah kapan biaya tersebut diakui atau dianggap sebagai beban dan biaya tersebut memang sebagai biaya. Bukan berarti kita membedakan akun dengan biaya dan beban. Sebagai contoh pada Kiper semua akun biaya menggunakan nama Akun Biaya<\/strong><\/em> dan tidak di bedakan menggunakan akun beban karena konteks dari biaya dan beban hanya pengistilahan atau bagaimana memahami biaya dan beban itu sendiri.<\/p>\n Agar lebih bisa memahami dari konsep biaya dan beban perhatikan contoh dari kasus sebagai berikut :<\/strong><\/p>\n Pada awal bulan tanggal 1 Januari 2015, PT. Untung membayar uang sewa kantor sebesar Rp. 1.000.000 untuk dua bulan dimuka atau kedepan. Pengeluaran\u00a0(biaya)\u00a0ini merupakan suatu\u00a0aktiva\u00a0yang berupa\u00a0hak untuk menempati kantor selama dua bulan. Seiring berlalunya waktu sebagian dari masa telah terpakai (dinikmati) dan menjadi beban\u00a0. Pada tanggal 31 Januari 2015 separuhnya telah terpakai sebesar Rp. 500.000 dan harus diperlakukan sebagai beban.<\/p>\n Ayat Jurnalnya\u00a0:<\/p>\n Pada saat pengakuan sebagai aset\/biaya<\/strong><\/p>\n Pada saat pengakuan sebagai beban<\/strong><\/p>\n Contoh yang lain juga sama ketika kita membeli sebuah Mobil\/kendaraan misalkan untuk pengiriman barang di balance sheet\u00a0biaya dari pembelian mobil\/kendaraan tersebut akan dicatat sebagai\u00a0asset. Tetapi seiring berjalanya waktu,\u00a0biaya\u00a0tersebut akan berubah menjadi sebuah\u00a0beban\u00a0karena mobil tersebut tentunya akan mengalami penyusustan dari segi nilai ekonomisnya ketika dipakai dalam menjalankan bisnis dan itu pun tergantung dari metode apa dalam menghitung depresiasinya.<\/p>\n Ayat Jurnalnya :<\/p>\n Pada saat pengakuan kendaraan sebagai aset\/biaya<\/strong><\/p>\n\n
\n
\n
\n\n
\n Sewa dibayar dimuka
\n<\/strong><\/td>\n1.000.000<\/strong><\/td>\n <\/td>\n<\/tr>\n \n kas\/Bank
\n<\/strong><\/td>\n<\/td>\n 1.000.000<\/strong><\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n \n\n
\n Biaya sewa
\n<\/strong><\/td>\n500.000<\/strong><\/td>\n <\/td>\n<\/tr>\n \n Sewa dibayar dimuka
\n<\/strong><\/td>\n<\/td>\n 500.000<\/strong><\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n