{"id":5164,"date":"2017-12-04T10:30:52","date_gmt":"2017-12-04T03:30:52","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=blog&p=5164"},"modified":"2022-12-08T17:43:30","modified_gmt":"2022-12-08T10:43:30","slug":"5-komunikasi-efektif-akuntan","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/5-komunikasi-efektif-akuntan\/","title":{"rendered":"5 Kemampuan Komunikasi Efektif yang Harus Dimiliki Akuntan"},"content":{"rendered":"
Umumnya, cara berpikir para akuntan atau orang-orang yang bekerja di bidang finansial cenderung didominasi oleh otak kanan. Setiap harinya mereka bekerja secara metodis dan berkutat dengan angka. Karena faktor pekerjaan ini, muncul anggapan bahwa akuntan merupakan orang yang kaku dan kurang ahli dalam hal komunikasi efektif.<\/span><\/p>\n Mungkin memang ada beberapa akuntan yang seperti itu, tetapi tentu tidak semuanya. Namun, terlepas dari anggapan atau <\/span>stereotype <\/span><\/i>tersebut, sebetulnya seorang akuntan memang perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik<\/strong><\/span><\/a>. Bagaimana pun juga, mereka pasti akan berinteraksi dengan karyawan dari divisi lain atau bahkan harus mempresentasikan proyek yang mereka buat. Setidaknya seorang akuntan harus melakukan hal-hal ini agar komunikasi berjalan efektif.<\/span><\/p>\n Walau lebih sering berkutat dengan angka, seorang akuntan juga wajib menguasai kemampuan komunikasi. (Source: Lukas – Pexels)<\/em><\/p>\n Tidak ada orang yang ingin diperlakukan secara tidak sopan, maka Anda sebagai seorang akuntan pun harus berlaku sopan saat menjalin komunikasi dengan siapa pun, Demi berlangsungnya komunikasi efektif, berbicaralah secara baik-baik kepada karyawan di kantor<\/strong><\/span><\/a>, terutama jika mencakup hal-hal finansial di mana Anda harus menjelaskan kondisi keuangan perusahaan.<\/span><\/p>\n Meski begitu, bicara baik-baik bukan berarti Anda bertele-tele. Usahakan untuk bicara secara <\/span>to the point. <\/span><\/i>Jelaskan hal yang memang ingin Anda jelaskan dan selesaikan percakapan tanpa meninggalkan rasa bingung. Jangan lupa tanyakan pada lawan bicara apakah masih ada hal kurang jelas yang perlu Anda terangkan lebih jauh. \u00a0<\/span><\/p>\n<\/li>\n Bedakan antara bicara dengan jelas dan bicara secara terburu-buru. Pasalnya, sebagai seorang akuntan, Anda tentu tahu betul apa yang Anda bicarakan, mulai dari laporan keuangan, neraca, pajak, dan sebagainya. Bisa saja tanpa sadar Anda menjelaskan tentang hal-hal ini secara terlalu cepat.<\/span><\/p>\n Ingat, lawan bicara Anda kemungkinan besar tidak memiliki pengetahuan akuntansi seperti Anda. Apabila Anda bicara dengan terburu-buru, mereka pasti akan merasa bingung dan susan memahami penjelasan Anda. Ambil napas dalam-dalam, lalu bicaralah secara perlahan. \u00a0<\/span><\/p>\nCara Komunikasi Efektif<\/h2>\n
\n
Bicara Baik-baik, Tapi Jangan Bertele-tele<\/b><\/h3>\n
Jangan Terburu-buru<\/b><\/h3>\n