{"id":3951,"date":"2017-04-27T10:30:23","date_gmt":"2017-04-27T03:30:23","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=blog&p=3951"},"modified":"2022-12-13T13:50:35","modified_gmt":"2022-12-13T06:50:35","slug":"menyusun-laporan-laba-rugi","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/menyusun-laporan-laba-rugi\/","title":{"rendered":"Begini Cara Menyusun Laporan Laba Rugi yang Benar untuk Bisnis Anda"},"content":{"rendered":"
Pada umumnya, seseorang yang merintis bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau dalam ilmu akuntansi disebut laba perusahaan<\/span><\/a>. Oleh sebab itu, penting bagi setiap bisnis untuk menyusun laporan keuangan<\/a>, salah satunya laporan laba rugi. Baik bisnis yang Anda geluti berskala besar maupun kecil, laporan laba rugi harus ada karena ini bisa menjadi faktor penentu apakah bisnis Anda mengalami perkembangan ataukah tidak.<\/p>\n Bagaimana cara membuat laporan laba rugi yang benar untuk bisnis Anda? (Source: Pexels)<\/em><\/p>\n Bagi Anda yang masih pemula dalam dunia bisnis, menghitung laba rugi<\/span> bukanlah hal yang terlalu sulit untuk dilakukan. Berikut langkah sederhana untuk membuatnya.<\/p>\n 1. Laporan laba rugi perusahaan disusun berdasarkan jurnal transaksi. Oleh sebab itu, langkah awal yang harus Anda lakukan adalah menyusun jurnal transaksi. Tidak semua akun dimasukkan ke dalam jurnal transaksi<\/span>, melainkan hanya akun yang berhubungan dengan laba rugi saja, yakni akun pendapatan dan beban beserta turunan keduanya.<\/p>\n 2. Setelah jurnal transaksi dibuat, kini saatnya Anda membuat laporan pada buku besar. Caranya cukup mudah, yakni tinggal memindahkan seluruh akun yang sudah Anda tulis pada jurnal transaksi saja.<\/p>\n 3. Setelah semua akun yang berkaitan dipindahkan ke buku besar, langkah selanjutnya sebelum membuat laporan laba rugi adalah menyusun neraca saldo<\/span>. Neraca saldo dibuat untuk memastikan balance<\/em> antara jumlah kredit dan jumlah debit. Jika jumlah nominal pada kedua kolom tidak sama, maka itu artinya telah terjadi kesalahan dalam mencatat nominal akun tertentu atau peletakan akun di kolom yang salah. Jika hal ini terjadi, Anda harus menyusun neraca jurnal penyesuaian.<\/p>\n 4. Setelah jumlah kedua lajur di laporan neraca lajur sama, maka inilah saat untuk membuat laporan laba rugi. Laporan laba rugi terdiri dari pendapatan total, biaya total, dan laba rugi. Pada kertas laporan laba rugi harus ada nama identitas perusahaan dan periode.<\/p>\n Baca juga:<\/p>\n 6 Cara Cepat dan Mudah Selesaikan Laporan Keuangan Perusahaan <\/li>\n<\/ol>\n Laporan laba rugi berperan penting dalam menentukan masa depan perusahaan. (Source: Flickr)<\/em><\/p>\n Pendapatan Usaha<\/p>\n Biaya Produksi<\/p>\n Biaya Operasional<\/strong><\/p>\n Biaya Non Operasional<\/strong><\/p>\n Dari perhitungan di atas, dapat kita ketahui bahwa jumlah laba rugi diperoleh dari total seluruh pendapatan dikurangi dengan biaya atas pendapatan, sehingga diperoleh perhitungan: Rp33.000.000 \u2013 Rp18.000.000 = Rp15.000.000. Perhitungan ini bukan merupakan hasil laba dan rugi akhir karena selain dua aspek di atas, masih ada biaya operasional lain yang juga dikeluarkan demi kelangsungan bisnis, yang terdiri dari biaya operasional dan biaya non operasional. Jumlah kedua biaya ini dikurangkan dari hasil laba rugi sementara sehingga diperoleh perhitungan: Rp15.000,000 \u2013 Rp 4.300.000 = Rp10.700.000.<\/p>\n Karena pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dan biaya operasional, maka perusahaan tersebut mengalami keuntungan atau laba, yakni sebesar Rp10.700.000,-.<\/p>\n<\/li>\n<\/ol>\n Mudah, bukan, menyusun laporan rugi laba perusahaan? Sekecil apapun bisnis yang Anda lakukan, jangan lupa membuat laporan laba rugi untuk memantau perkembangannya. Anda bisa menggunakan software <\/em>Jurnal<\/span><\/a> untuk memudahkan Anda dalam menyusun laporan tersebut.<\/p>\n\n","protected":false},"author":1,"menu_order":0,"template":"","categories":[2041],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\n\n
\n<\/a><\/span><\/strong>Bagaimana Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan yang Benar?
\n<\/a><\/span><\/strong>Inilah Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar Bagi Usaha Anda
\n<\/a><\/span><\/strong>Cara Membuat Neraca Keuangan Bagi Perusahan Anda<\/a><\/span><\/strong><\/p><\/blockquote>\nUntuk lebih jelasnya, perhatikan contoh perhitungan laporan laba rugi berikut ini.<\/h2>\n
\n
Pendapatan<\/strong><\/h3>\n
\n\n
\n Penjualan Produk 1<\/td>\n Rp 10.000.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Penjualan Produk 2<\/td>\n Rp 15.000.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Pendapatan Barang Masuk<\/td>\n Rp 8.000.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Total<\/td>\n Rp 33.000.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Total Pendapatan<\/strong><\/td>\n Rp 33.000.000<\/strong><\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n<\/li>\n Biaya Atas Pendapatan<\/strong><\/h3>\n
\n\n
\n Biaya Pembelian Bahan 1<\/td>\n Rp 5.000.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Biaya Pembelian Bahan 2<\/td>\n Rp 7.000.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Biaya Pembelian Bahan 3<\/td>\n Rp 6.000.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Total<\/td>\n Rp 18.000.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Total Biaya Pendapatan<\/td>\n Rp 18.000.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Laba\/Rugi Kotor<\/strong><\/td>\n Rp 15.000.000<\/strong><\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n<\/li>\n Pengeluaran Operasional<\/strong><\/h3>\n
\n\n
\n Listrik dan air<\/td>\n Rp 1.500.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Biaya Pemasaran<\/td>\n Rp 1.000.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Administrasi Kantor<\/td>\n Rp 700.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Total Biaya Operasional<\/td>\n Rp 3.200.000,-<\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n \n\n
\n Penyusutan Peralatan<\/td>\n Rp 100.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Penyusutan Kendaraan<\/td>\n Rp 1.000.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Total Biaya Non Operasional<\/td>\n Rp 1.100.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Total Pengeluaran<\/td>\n Rp 4.300.000<\/td>\n<\/tr>\n \n Laba Rugi Operasi<\/td>\n Rp 10.700.000,-<\/td>\n<\/tr>\n \n Laba\/Rugi Bersih<\/td>\n Rp 10.700.000,-<\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n<\/li>\n