{"id":3883,"date":"2017-04-12T10:30:09","date_gmt":"2017-04-12T03:30:09","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=blog&p=3883"},"modified":"2022-12-13T14:00:13","modified_gmt":"2022-12-13T07:00:13","slug":"bagaimana-membuat-laporan-laba-rugi","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/bagaimana-membuat-laporan-laba-rugi\/","title":{"rendered":"Bagaimana Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan yang Benar?"},"content":{"rendered":"
Bagi setiap perusahaan, baik itu skala kecil, menengah, maupun besar, membuat laporan keuangan<\/span><\/a> <\/strong>adalah hal yang tidak boleh dilewatkan. Laporan keuangan yang dibuat dalam periode tertentu bisa memberi tahu kondisi keuangan perusahaan, apakah mengalami rugi atau laba. Bagi perusahaan besar, hal ini bisa dilakukan secara mudah dengan bantuan seorang akuntan. Tapi, bagaimana dengan bisnis kecil-kecilan di mana Anda sendirilah pengelolanya sehingga Anda juga yang harus menghitung seluruh keuangan? Anda dapat membuat laporan laba rugi dengan cara berikut.<\/p>\n Dalam ilmu akuntansi keuangan, laporan laba rugi melibatkan penghitungan biaya dan pendapatan sehingga transaksi yang akan dicatat adalah semua akun yang tergolong biaya dan pendapatan. Akun yang tergolong pendapatan meliputi semua akun penjualan produk dan barang yang masuk. Sedangkan untuk akun beban biaya meliputi semua biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan, baik itu biaya sewa tempat hingga kerusakan material. Selain itu, biaya operasional juga masuk dalam komponen ini. Hal yang termasuk biaya operasional adalah gaji karyawan Anda (jika ada), biaya listrik dan air yang dipakai selama proses produksi, penyusutan kendaraan, maupun promosi untuk meningkatkan pemasaran.<\/p>\n Jika ada pendapatan di luar usaha, Anda juga bisa mencantumkannya. Maksud dari di luar usaha adalah pendapatan yang dihasilkan bukan dari penjualan barang, tetapi bisa berupa selisih kurs atau hasil sewa. Setelah semua transaksi dicatat, kini saatnya Anda memindahkan semuanya ke buku besar.<\/p>\n Baca juga: 6 Cara Cepat dan Mudah Selesaikan Laporan Keuangan Perusahaan<\/span><\/a><\/strong><\/p>\n<\/li>\n Langkah selanjutnya setelah memindahkan akun ke buku besar adalah membuat neraca saldo<\/span><\/a><\/strong>. Neraca saldo dibuat untuk memastikan balance<\/em> antara kolom debet dan kredit. Ada kalanya di kedua kolom terdapat selisih sehingga saldonya menjadi tidak seimbang. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya kesalahan dalam peletakan akun saat proses pencatatan transaksi. Jika hal ini terjadi, Anda perlu membuat jurnal penyesuaian. Setelah jurnal penyesuaian, jangan lupa juga untuk membuat neraca saldo dengan berpedoman pada jurnal penyelesaian tadi.<\/p>\n Baca juga : 4 Jenis Kesalahan yang Berpengaruh pada Catatan Laporan Keuangan<\/a><\/span><\/strong><\/li>\n<\/ol>\n Sudahkah perusahaan Anda membuat laporan laba rugi yang benar? (Source: integragen.com)<\/em><\/p>\n Kini saatnya membuat laporan rugi laba. Menyusun laporan rugi laba juga tidak boleh sembarangan. Sederhananya, lembar kerja untuk menyusun laporan laba rugi berisi identitas perusahaan, judul laporan laba rugi beserta periodenya, dan tiga aspek pokok yang akan dihitung. Tiga aspek tersebut meliputi pendapatan total, biaya total, dan laba rugi.<\/p>\n Untuk total pendapatan dan beban biaya<\/span><\/a><\/strong>, Anda bisa menyalinnya dari neraca yang sudah dibuat tadi. Sedangkan untuk perhitungan laba rugi, hasilnya didapat dari selisih antara total pendapatan dan beban biaya. Jika total pendapatan lebih besar daripada beban biaya yang harus dibayarkan, maka perusahaan mengalami untung. Sebaliknya, jika jumlah beban biaya yang lebih besar dari total pendapatan, maka sudah bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut mengalami rugi.<\/p>\n Baca juga: 4 Tips untuk Maksimalkan Laporan Keuangan Perusahaan Anda<\/span><\/a><\/strong><\/p>\n<\/li>\n 1. Buat jurnal transaksinya terlebih dulu.<\/p>\n 2. Posting transaksi ke buku besar.<\/p>\n 3. Laporan laba rugi dalam rangkaian siklus akuntansi disusun setelah neraca saldo, jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja, atau neraca lajur.<\/p>\n 4. Untuk dapat menyusun laporan laba rugi perusahaan, Anda hanya perlu mengutip semua saldo akun pendapatan dan beban dalam kolom laba rugi yang terdapat pada kertas kerja.<\/p>\n 5. \u00a0Sebelum memulai penyusunan laporan laba rugi, perlu diketahui formatnya. Pada bagian atas laporan, harus dituliskan identitas perusahaan, jenis laporan yang yang disajikan, dan periode. Setelah itu, di bawahnya memuat pendapatan total, beban total, dan laba atau rugi.<\/p>\n 6. Komponen pendapatan dan beban dapat dikutip dari kertas kerja dalam kolom laba rugi, sedangkan komponen laba atau rugi merupakan selisih dari total pendapatan dan beban.<\/p>\n 7. Jika laporan laba rugi sudah jadi, pihak yang berkepentingan dapat menilai kinerja perusahaannya.<\/p>\n<\/li>\n<\/ol>\n Tidak sulit, bukan, membuat laporan laba rugi? Pada dasarnya, laporan rugi laba didapat dari penghitungan antara pendapatan dan biaya. Selisih yang dihasilkan menentukan laba rugi perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa besar pajak yang harus dibayarkan oleh pemilik bisnis<\/span> <\/a><\/strong>tersebut serta mengetahui stabil tidaknya perkembangan bisnis yang dijalankan.<\/p>\n Yang lebih penting, penyusunan laporan laba rugi juga bermanfaat bagi perusahaan ketika akan mencari investor. Ketika Anda ingin mengembangkan bisnis tapi modal yang Anda miliki kurang, maka Anda perlu mencari investor, bukan? Nah, Investor dapat melihat kinerja perusahaan Anda dari laporan laba rugi ini sehingga ia bisa mempertimbangkan apakah akan memberi pinjaman atau tidak. Agar lebih mudah, Anda bisa menggunakan\u00a0software <\/em>Jurnal<\/a><\/strong> yang aman dan praktis. Sistemnya yang berbasis\u00a0cloud\u00a0<\/em>memungkinkan Anda untuk mengakses data laporan keuangan di mana pun dan kapan pun.<\/p>\n","protected":false},"author":1,"menu_order":0,"template":"","categories":[2041],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\n\n
Mencatat Semua Transaksi<\/strong><\/h3>\n
Membuat Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian<\/strong><\/h3>\n
\n
Membuat Laporan Laba Rugi<\/strong><\/h3>\n
Tahapan Pembuatan Laporan Laba Rugi<\/h3>\n