{"id":3817,"date":"2017-03-31T10:53:54","date_gmt":"2017-03-31T03:53:54","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=blog&p=3817"},"modified":"2022-12-13T10:27:05","modified_gmt":"2022-12-13T03:27:05","slug":"akuntansi-manajemen-akuntansi-keuangan","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/akuntansi-manajemen-akuntansi-keuangan\/","title":{"rendered":"Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Tidaklah Sama, Apa Bedanya?"},"content":{"rendered":"
Dibanding dulu, ilmu akuntansi kini semakin berkembang. Pada mulanya, ilmu akuntansi bertujuan menyusun laporan keuangan<\/span><\/a><\/strong> pada periode tertentu untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan. Hal tersebut biasa disebut ilmu akuntansi keuangan. Tapi saat ini fungsi akuntansi tak hanya terbatas pada hal tersebut. Hal ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan perusahaan yang semakin dinamis, tak hanya untuk mengetahui laporan laba\/rugi, tapi juga untuk mengambil keputusan ke mana perusahaan tersebut akan dibawa. Untuk hal inilah ilmu akuntansi manajemen diperlukan.<\/p>\n Perbedaan mendasar dari kedua ilmu ini adalah tujuannya. Akuntansi keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan<\/span><\/a> dari suatu perusahaan tertentu kepada pihak eksternal perusahaan. Pihak eksternal memerlukan info tersebut untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan agar ia bisa memutuskan hubungan kerja sama seperti apa yang akan dibangun. Oleh sebab itu, pihak eksternal di sini biasanya berupa investor, kreditur, analis keuangan, dan instansi pemerintah.<\/p>\n Sedangkan, tujuan akuntansi manajemen adalah menyediakan info kondisi keuangan yang berguna untuk internal perusahaan itu sendiri. Misalnya untuk meramalkan rugi\/laba di masa depan, apakah perusahaan akan tetap dijalankan atau merger dengan perusahaan lain. Jadi lebih ke memberikan manfaat untuk mencari tahu bagaimana strategi selanjutnya demi perkembangan perusahaan itu sendiri.<\/p>\n Baca juga: 6 Cara Cepat dan Mudah Selesaikan Laporan Keuangan Perusahaan<\/span><\/a><\/strong><\/p>\n<\/li>\n Selain dari tujuan, kedua cabang ilmu tersebut juga berbeda dalam hal periode pembuatan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa akuntansi manajemen bertujuan menghasilkan laporan rugi laba<\/span><\/a>, maka pembuatan laporan ini hanya mencakup jangka waktu tertentu, misalnya setiap setahun sekali, setiap bulan, atau setiap minggu.<\/p>\n Sementara itu, akuntansi manajem<\/span><\/a>e<\/span>n<\/span><\/a> tidak harus berpatok pada rentang waktu-waktu tersebut. Misalnya, ketika perusahaan tiba-tiba mengalami masalah yang bisa berpengaruh terhadap masa depan perusahaan ke depannya, maka akuntansi manajemen diperlukan untuk mengambil keputusan penting secara tepat, baik itu terstruktur maupun tidak terstruktur.<\/p>\n<\/li>\n Karena tujuannya berbeda, maka ruang lingkup akuntansi keuangan<\/a> dan akuntansi manajemen juga tidak sama. Inti dari akuntansi keuangan adalah untuk menghasilkan laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh untuk diberikan kepada pihak luar. Penyusunan laporan ini meliputi pembuatan laporan rugi\/laba, neraca, jurnal, dan perubahan modal atau ekuitas. Sedangkan ruang lingkup akuntansi manajemen cenderung lebih singkat. Tidak harus menghitung seluruh keuangan, tetapi hanya pada sektor tertentu yang saat itu sedang dibutuhkan. Misalnya hanya bagian produksi dan pemasaran ketika perusahaan memerlukan info tersebut untuk mengembangkan strategi.<\/p>\n Baca juga: Baca juga: 5 Jenis Opini Audit dalam Laporan Keuangan<\/span><\/a><\/strong><\/p>\n<\/li>\n Karena ditujukan untuk pihak luar perusahaan, maka info yang disajikan oleh akuntansi keuangan harus berpedoman pada prinsip-prinsip umum yang sudah ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia maupun Badan Pengawas Pasar Modal<\/strong>.<\/span><\/a> Laporan keuangan yang dihasilkan nantinya akan menjadi jembatan antara pihak luar dengan manajemen perusahaan. Oleh sebab itu, infonya harus objektif dan bisa dipertanggungjawabkan.<\/p>\n Sedangkan akuntansi manajemen tidak demikian. Tidak ada aturan khusus akan hal ini. Jadi, info yang disajikan lebih bersifat fleksibel karena tidak harus berpegang pada prinsip pada umumnya, yang terpenting adalah info tersebut bisa bermanfaat untuk perusahaan. Tak heran jika akuntansi manajemen juga menggandeng ilmu lain dalam menghasilkan informasi yang diperlukan, misalnya ilmu manajemen dan psikologi untuk memperkirakan angka penjualan.<\/p>\n Baca juga: 4 Jenis Kesalahan yang Berpengaruh pada Catatan Laporan Keuangan<\/span><\/a><\/strong><\/p>\n<\/li>\n<\/ol>\n Jadi, ilmu akuntansi tak hanya terbatas pada menghasilkan laporan keuangan untuk mengetahui kondisi rugi\/laba ataupun modal perusahaan. Ada juga ilmu akuntansi manajemen yang berfungsi memberikan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan. Tidak seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen lebih fleksibel dalam prakteknya karena tidak harus berpedoman pada prinsip-prinsip tersebut.<\/p>\n Jurnal<\/b><\/span> <\/a>merupakan sebuah solusi terbaik bagi manajemen akuntansi bisnis yang efektif dan efisien di perusahaan. Penggunaan mudah dengan\u00a0dashboard<\/em> yang sederhana menjadi keunggulan dari Sleekr Accounting. Cari tahu lebih lanjut disini<\/a>.<\/span><\/strong><\/p>\n","protected":false},"author":1,"menu_order":0,"template":"","categories":[2041],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\nBerikut perbedaan mendasar dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen<\/h2>\n
\n
Tujuan <\/strong><\/h3>\n
Periode <\/strong><\/h3>\n
Ruang Lingkup <\/strong><\/h3>\n
Informasi yang Disajikan <\/strong><\/h3>\n