{"id":2889,"date":"2016-12-08T10:30:00","date_gmt":"2016-12-08T03:30:00","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=blog&p=2889"},"modified":"2022-12-27T17:13:11","modified_gmt":"2022-12-27T10:13:11","slug":"tips-melakukan-audit-perusahaan-dagang","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/tips-melakukan-audit-perusahaan-dagang\/","title":{"rendered":"6 Tips Untuk Melakukan Audit Pada Perusahaan Dagang"},"content":{"rendered":"
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang memiliki kegiatan membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut terlebih dulu. Itulah mengapa perlu dilakukan audit perusahaan dagang terhadap persediaan barang dagang untuk mengurangi risiko terjadinya selisih, kehilangan, mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan, dan memastikan bahwa setiap prosedur telah dilakukan dengan baik sehingga pihak perusahaan dagang bisa membuat perbaikan.<\/p>\n
Melalui audit jugalah Anda bisa mengetahui persediaan barang mana yang bergerak lambat (slow moving<\/em>), usang dan sudah tidak menjadi tren lagi (obsolute<\/em>), serta rusak (defective<\/em>). Barang-barang tersebut akan dikurangi nilainya melalui perkiraan pengurangan nilai karena persediaan rusak atau usang (allowance for obsolescence<\/em>). Agar audit perusahaan dagang yang dilakukan bisa berjalan maksimal, Anda bisa melihat beberapa tips di bawah ini.<\/p>\n <\/p>\n Stock opname <\/em>adalah istilah dari penghitungan fisik persediaan. Hasil yang didapat dari proses penghitungan akan dicocokkan dengan pembukuan. Umumnya, stock opname <\/em>dilakukan di gudang perusahaan, mengingat bahwa di situlah persediaan barang disimpan<\/a><\/span>. Namun, implementasi stock opname <\/em>juga tergantung dari barang yang disimpan. Apabila barang-barang tersebut dapat dihitung secara fisik, maka Anda wajib melakukan stock opname. <\/em>Jika tidak, Anda cukup mengirimkan konfirmasi. Biasanya, stock opname <\/em>dilakukan saat menjelang akhir tahun. Ini adalah tips audit perusahaan dagang pertama.<\/li>\n Setelah itu, <\/em>amati kembali hasil perhitungan yang Anda lakukan dari stock opname. <\/em>Lakukan cek final inventory list <\/em><\/a><\/span>dengan mencari tahu akurasi matematika (penjumlahan dan perkalian). Cocokkan quantity per book <\/em>dengan kartu persediaan. Jangan lupa juga untuk mencocokkan quantity per count <\/em>dengan count sheet <\/em>Anda. Sebelum mengirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out, <\/em>cocokkan kembali total value <\/em>dengan buku besar persediaan.<\/p>\n Baca juga : 5 Alasan Laporan Stok Barang Penting Bagi UMKM<\/a><\/span><\/strong><\/li>\n Bagaimana keadaan persediaan barang-barang Anda apabila dibandingkan dengan audit sebelumnya? Pada tahap inilah Anda bisa menilai hal tersebut. Periksa unit harga dari persediaan barang Anda. Cari tahu apakah ada barang-barang yang mengalami slow moving, obsolute, defective, <\/em>atau bahkan hilang. Jangan lupa memeriksa cut-off <\/em>penjualan dan cut-off <\/em>pembelian. Anda juga tidak boleh luput memeriksa apakah ada persediaan barang yang djadikan jaminan atas hutang kepada bank atau pihak-pihak lain. Hal ini bisa berbahaya bagi kondisi perusahaan Anda.<\/li>\n Jika sudah melakukan stock opname <\/em>dan tinjauan ulang persediaan, buatlah laporan hasil pemeriksaan<\/a><\/span> tersebut. Apakah ada barang yang jumlahnya tidak sesuai dengan pembukuan? Apakah ada barang yang sudah tidak layak dijual? Barang-barang mana yang masih bisa dipakai? Tulis seluruh hasil temuan Anda dalam suatu laporan khusus. Apabila dirasa ada hal-hal yang memerlukan perbaikan atau penyesuaian, sampaiak beberapa masukan atau usul Anda dalam laporan tersebut.<\/li>\n Melalui hasil laporan tersebut, Anda bisa melakukan perbaikan atau penyesuaian sesuai dengan usulan yang diajukan. Mungkin Anda harus menambah persediaan barang tertentu, melakukan konfirmasi pada pihak ketiga mengenai persediaan barang langganan, atau justru menarik barang-barang tertentu dari penjualan karena kualitasnya sudah tidak layak pakai. Apapun itu, lakukan penyesuaian berdasarkan kebijakan yang telah diterapkan perusahaan.<\/li>\n Selain kebijakan perusahaan, Anda juga harus memastikan bahwa prosedur audit barang berjalan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia<\/a><\/span>, yakni aturan-aturan yang harus digunakan di dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan begitu, pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan karena mereka menggunakan acuan SAK yang sama.<\/li>\n<\/ol>\n Melakukan audit pada perusahaan dagang dapat dilakukan dengan mudah ketika perusahaan telah memiliki sebuah sistem yang mengintegrasi semua laporan kesehatan bisnis, mulai dari laporan keuangan, inventory, piutang, dan hal lainnya. Penggunaan sistem akuntansi berbasis\u00a0<\/span>cloud<\/span>\u00a0<\/em>dapat menjadi solusi bagi Anda, Sleekr Accounting. Cari tahu lebih lanjut mengenai fitur apa yang akan membantu Anda disini<\/a><\/span>.<\/p>\n Sleekr<\/a><\/span><\/strong> merupakan sebuah platform bisnis yang bertujuan untuk membuat lingkungan kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Terdiri dari manajemen HR<\/span> dan Akuntansi<\/span>, kedua sistem membantu manajemen HR dan Akuntansi bagi UKM dan startup di Indonesia. Daftar gratis untuk sistem HR<\/span> dan sistem akuntansi<\/a><\/span> sekarang.<\/p>\n","protected":false},"author":1,"menu_order":0,"template":"","categories":[2041],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\nTips Melakukan Audit Perusahaan Dagang<\/h2>\n
\n
Stock Opname<\/h3>\n
Observasi atas Stock Opname<\/h3>\n
Meninjau Ulang Persediaan<\/h3>\n
Laporan Hasil Stock Opname<\/h3>\n
Menyesuaikan Persediaan<\/h3>\n
Cocokkan dengan Prinsip Akuntasi di Indonesia<\/h3>\n