{"id":2104,"date":"2015-01-27T09:23:31","date_gmt":"2015-01-27T02:23:31","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?p=36"},"modified":"2022-11-17T12:38:50","modified_gmt":"2022-11-17T05:38:50","slug":"10-trend-dunia-kerja-tahun-2015","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/10-trend-dunia-kerja-tahun-2015\/","title":{"rendered":"10 Trend Dunia Kerja Tahun 2015"},"content":{"rendered":"
Artikel berikut disarikan dari artikel Dan Schawbe<\/span>l di Forbes<\/span>. Baca penjelasan di bawah infografik.<\/p>\n Generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1994 \u2013 2010. Mereka menjadi target utama perusahaan yang ingin merekrut pekerja magang pada tahun depan. Banyak perusahaan yang akan merekrut siswa sekolah menengah untuk program magang mereka. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, hampir setengah pengusaha sedang menerima siswa sekolah menengah untuk program magang. Perusahaan seperti Facebook dan LinkedIn telah membayar mahal para siswa sekolah menengah hingga ribuan dolar untuk sekedar magang dan pada tahun depan akan ada lebih banyak perusahaan yang melakukan hal yang sama.<\/li>\n Generasi Y atau lebih populer dengan sebutan generasi millennial adalah mereka yang lahir antara tahun 1980 \u2013 1990. Dalam sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Millenial Branding dan Elance oDesk menyebutkan bahwa sekitar 27% dari para generasi milennial ini telah menjadi manajer, 5% adalah manajemen senior dan 2% adalah para eksekutif. Dalam 10 tahun mendatang, 47% dari mereka berkeinginan menjadi manajer atau manajer senior, 7% ingin menjadi eksekutif dan 15% ingin menjadi pemilik bisnis. Ernest & Young juga telah membantu mengidentifikasi tren ini dengan meninjau komposisi tenaga kerja mereka sendiri dan menemukan bahwa 59% manajer mereka dan 18% manajer senior adalah para millenial. 90% generasi milienial yang menjadi manajer mencapai posisi mereka dalam lima tahun terakhir. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh CareerBuilder, mereka menemukan bahwa 38% dari tenaga kerja saat ini adalah para generasi millenial.<\/li>\n Generasi yang lebih muda menuntut transparansi perusahaan yang lebih besar sehingga banyak perusahaan akan memberlakukan pendekatan ini mulai tahun depan. Dalam sebuah penelitian terbaru, Millenial Branding menemukan 52% dari para Generasi Z dan Generasi Y setuju bahwa kejujuran adalah kualitas yang paling penting untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. Jejaring sosial terus mendorong perusahaan untuk lebih terbuka dan bagi para pemimpin untuk berbagi lebih banyak kegiatan mereka sehari-hari.<\/li>\n Jika Anda bertanya pada eksekutif HR apa tantangan terbesar mereka, jawabannya adalah keterampilan. Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa ada 4,7 juta lowongan pekerjaan pada bulan Juni dan lebih dari setengah pengusaha mengatakan bahwa mereka tidak dapat menemukan kandidat yang memenuhi syarat.<\/li>\n Perusahaan akan lebih banyak berurusan dengan masalah retensi karyawan tahun depan. Banyak karyawan yang terus menerus mencari pekerjaan baru dan tidak pernah menetap. 86% karyawan dan hampir sepertiga tenaga ahli perusahaan telah mencari pekerjaan lain di luar pekerjaan mereka saat ini. Satu-satunya cara untuk meningkatkan tingkat retensi karyawan adalah dengan menciptakan budaya kerja yang unggul di mana karyawan memiliki teman, terlibat dalam pekerjaan mereka dan mendapatkan tunjangan.<\/li>\n 83% pencari kerja saat ini menggunakan smartphone mereka untuk mencari lowongan pekerjaan. Namun hanya 20% dari 500 perusahaan terbaik versi majalah Fortune yang memiliki situs perekrutan pekerja yang mendukung pencarian melaui smartphone. 45% calon pekerja telah melamar pekerjaan melalui perangkat mobile mereka. Perusahaan harus mulai mengoptimalkan situs Web mereka dan bahkan menciptakan aplikasi mobile untuk menarik pada pencari kerja dari manapun. Dengan lebih banyak orang yang terus bergerak, perusahaan harus mampu mempromosikan peluang yang ada kepada para pencari kerja di manapun dan kapanpun.<\/li>\n Kita akan mulai melihat lebih banyak update status media sosial dan posting blog dari perusahaan pada tahun 2015. Perusahaan perlu lebih sering memposting hal-hal yang terkait budaya kerja perusahaan dan memanfaatkan karyawan mereka untuk menyebarkannya di jejaring sosial. 58% orang lebih cenderung tertarik bekerja di sebuah perusahaan yang aktif menggunakan media sosial dan lebih dari 20% orang akan bertahan di sebuah perusahaan jika mereka diperkenankan menggunakan media sosial. Orang ingin bekerja untuk perusahaan yang menarik dan ketika mereka melihat posting perusahaan di jejaring sosial, itu memberi mereka kesan yang lebih baik. Mereka muak melihat siaran pers dan website perusahaan dan ingin sesuatu yang lebih “nyata”.<\/li>\n Tidak diragukan lagi bahwa Succession Plan akan menjadi perhatian utama bagi perusahaan mulai tahun depan sebagai akibat banyaknya pekerja yang mulai pensiun. Sekitar 65% pekerja berencana bekerja untuk upah di masa pensiun. Anda akan mulai melihat perusahaan mempertahankan pekerja mereka yang lebih tua untuk mentransfer pengetahuan kepada pekerja yang lebih muda.<\/li>\n Sudah banyak cerita tentang kesuksesan kaum perempuan di tempat kerja selama beberapa tahun terakhir dan hal itu akan berlanjut pada tahun 2015. Akibat semakin banyaknya generasi millenial menempati posisi penting di tempat kerja, kesenjangan upah antara kaum perempuan dan laki-laki akan semakin menipis. Sebuah studi oleh Pew Research menunjukkan bahwa kaum perempuan millenial sekarang mendapatkan 93 sen untuk setiap dolar yang diterima oleh laki-laki. Penelitian baru juga menunjukkan bahwa sebuah perusahaan sukses secara finansial karena memiliki 37% dari para pemimpin mereka adalah kaum perempuan dan 12% adalah perempuan yang berpotensi tinggi.<\/li>\n Setiap tahun kita akan melihat lebih banyak freelancer, baik karena pilihan ataupun karena kebutuhan. Banyak perusahaan lebih memilih mempekerjakan pekerja dan konsultan temporer karena lebih murah dan perusahaan tidak harus memberi mereka berbagai tunjangan. Sebuah studi terbaru oleh Elance-oDesk menunjukkan bahwa 53 juta orang Amerika sekarang adalah para pekerja lepas, yang merupakan 34% dari jumlah tenaga kerja Amerika. 69% dari mereka mengatakan teknologi membuat mereka lebih mudah untuk mencari pekerjaan freelance, dan karena teknologi selalu dikembangkankan, angka-angka ini akan tumbuh dari tahun ke tahun.<\/p>\n<\/li>\n<\/ol>\n","protected":false},"author":1,"menu_order":0,"template":"","categories":[2040],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\n\n
Perusahaan merekrut Generasi Z sebagai pekerja magang.<\/h2>\n
Lebih banyak generasi millenial yang meduduki posisi pimpinan.<\/h2>\n
Pimpinan yang jujur akan sangat dihormati.<\/h2>\n
Kesenjangan keterampilan yang semakin melebar.<\/h2>\n
5. Perusahaan menghadapai lebih banyak masalah retensi karyawan.<\/h2>\n
Pencarian kerja melalui smartphone meledak.<\/h2>\n
Perusahaan semakin sering memanfaatkan jejaring sosial.<\/h2>\n
Succession plan menjadi prioritas utama.<\/h2>\n
Kaum perempuan terus merebut posisi penting di tempat kerja.<\/h2>\n
Lebih banyak orang yang keluar dari jalur karir tradisional.<\/h2>\n