{"id":14794,"date":"2019-09-10T18:37:04","date_gmt":"2019-09-10T11:37:04","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=blog&p=14794"},"modified":"2022-12-19T10:50:54","modified_gmt":"2022-12-19T03:50:54","slug":"mengelola-kinerja-karyawan","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/mengelola-kinerja-karyawan\/","title":{"rendered":"Mengelola Kinerja Karyawan agar Produktivitas Meningkat"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
Pengelolaan karyawan yang tepat tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Namun juga akan memberikan semangat pada karyawan yang bersangkutan untuk meningkatkan kinerjanya menjadi lebih baik lagi. Dengan begitu, produktivitas perusahaan akan semakin meningkat pula. Namun pada kenyataannya, semangat yang dimiliki oleh para karyawan akan mengalami pasang dan surut. Setiap karyawan ada kalanya akan mengalami penurunan kinerja. Jika dibiarkan secara terus menerus, maka hal tersebut akan berdampak buruk terhadap kelangsungan perusahaan. Operasional perusahaan tentu saja akan terhambat. Lalu bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan mengelola kinerja karyawan agar bisa maksimal?<\/p>\n
Demi mewujudkan tujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan, mutlak dibutuhkan kesamaan persepsi tentang apa dan bagaimana sistem tersebut akan dijalankan. Semakin selaras persepsi yang dimiliki oleh pimpinan perusahaan dan karyawan yang ada di bawahnya mengenai sistem tersebut, maka semakin positif dampaknya bagi progres maupun hasil akhir penerapannya.<\/p>\n
Ada\u00a0 beberapa faktor yang dapat mempengaruhi standar kinerja seorang karyawan, antara lain sebagai berikut ini:<\/p>\n
1. Faktor Internal<\/strong>, memusatkan pada karakteristik pribadi seorang karyawan. Contohnya adalah loyalitas, keandalan, kemampuan berkomunikasi, serta keterampilan dalam memimpin.<\/p>\n 2. Faktor Eksternal<\/strong>, memusatkan pada faktor di luar diri karyawan. Faktor eksternal ini terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah faktor sosial dan organisasi yang meliputi kebijakan, jenis latihan dan pengalaman, sistem upah serta lingkungan sosial. Dan yang kedua adalah faktor fisik dan pekerjaan, meliputi metode kerja, pengaturan dan kondisi, perlengkapan kerja, pengaturan ruang kerja, kebisingan, penyinaran, serta temperatur.<\/li>\n Beberapa perusahaan besar maupun perusahaan kecil saat ini telah mengambil tindakan yang menarik untuk mengukur dan meningkatkan produktivitas kinerja karyawan seperti berikut ini:<\/p>\n 1. Menetapkan ekspektasi yang jelas dari awal bahkan saat pertama merekrut seorang karyawan. Jelaskan secara terperinci tentang standar kinerja yang telah ada dan bagaimana standar tersebut dapat digunakan oleh seluruh karyawan.<\/p>\n 2. Mencoba memberikan pembinaan kinerja kepada karyawan. Teknik ini merupakan cara baru untuk mengelola kinerja karyawan yang berfokus pada hubungan secara langsung antara karyawan dengan manajer atau pimpinan perusahaan.<\/p>\n 3. Memberdayakan para karyawan dengan cara memberikan karyawan otonomi lebih.<\/p>\n 4. Meminta kritik dan saran dari para karyawan sebagai salah satu bahan untuk evaluasi.<\/p>\n 5. Menentukan tujuan terlebih dahulu, yang berfungsi untuk tahap karir karyawan dan tentunya untuk proses perencanaan bisnis.<\/p>\n 6. Mengukur kinerja karyawan yang dapat dilakukan setiap hari, setiap minggu, atau beberapa minggu.<\/p>\n 7. Beradaptasi dan menyesuaikan kebutuhan karyawan dan perusahaan.<\/p>\n 8. Mengingat pekerjaan besar yang telah dicapai oleh karyawan atau usaha karyawan yang berpengaruh dalam sebuah tim atau sebuah proyek.<\/li>\n Dalam menjalankan tugas pekerjaannya, setiap karyawan membutuhkan pengarahan. Pengarahan ini bertujuan agar para karyawan lebih memahami apa saja yang menjadi tanggung jawabnya. Kemudian para karyawan akan bersedia melaksanakan tugas pekerjaannya dengan maksimal. Ada 3 jenis pengarahan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan, yaitu:<\/p>\n 1. Orientasi<\/strong>. Biasanya dilakukan pada karyawan baru agar mengetahui dan mengenal seluk beluk perusahaan. Namun program orientasi juga dapat diterapkan pada karyawan lama untuk me-refresh<\/em> apa saja yang menjadi tujuan perusahaan.<\/p>\n 2. Perintah<\/strong>. Yaitu permintaan dari pimpinan kepada para karyawan yang ada di bawahnya untuk melakukan suatu pekerjaan pada saat tertentu. Perintah dibagi menjadi 3 macam, yaitu perintah umum dan khusus, perintah lisan dan tertulis, serta perintah formal dan informal.<\/p>\n 3. Pendelegasian wewenang<\/strong> kepada karyawan untuk mengurangi beban tugas pekerjaan tertentu.<\/p>\n Baca juga: 7 Langkah Meningkatkan Kinerja Karyawan Anda<\/a><\/strong><\/li>\n<\/ol>\n Selain memperhatikan cara meningkatkan kinerja karyawan, Anda juga harus melakukan manajemen HR dengan baik agar karyawan yang ada merasa nyaman selama bekerja. Manajemen HR di perusahaan meliputi pengelolaan absensi karyawan, proses pengajuan cuti, pengajuan klaim atau reimbursement<\/em>, proses penggajian, dan masih banyak lagi. Semua tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan dengan mudah dengan menggunakan software<\/em> HR. Anda dapat mempercayakannya pada Mekari Talenta<\/a> yang juga dapat digunakan sebagai aplikasi kinerja karyawan<\/a>, yang dapat diakses kapan pun dan dimana saja dengan mudah dan praktis. Coba Talenta sekarang di sini<\/a>!<\/p>\n\n","protected":false},"author":23,"menu_order":0,"template":"","categories":[2042],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\nTips Meningkatkan Kinerja Karyawan<\/h2>\n
Pengarahan untuk Memaksimalkan Kinerja Karyawan<\/h2>\n