{"id":13784,"date":"2019-06-20T13:21:23","date_gmt":"2019-06-20T06:21:23","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=blog&p=13784"},"modified":"2022-12-19T16:30:12","modified_gmt":"2022-12-19T09:30:12","slug":"faktor-penting-menghitung-kompensasi-karyawan","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/faktor-penting-menghitung-kompensasi-karyawan\/","title":{"rendered":"9 Faktor Penting Dalam Menghitung Kompensasi Karyawan"},"content":{"rendered":"
Memberikan kompensasi karyawan<\/b><\/a> merupakan kewajiban Anda sebagai pemberi kerja, atau mungkin perusahaan. Tentu, hal ini menjadi wajib karena karyawan telah berkontribusi dalam kegiatan produksi di dalam perusahaan. Dari kontribusi karyawan inilah perusahaan dapat mencapai target, sehingga sudah menjadi hal yang wajib untuk perusahaan memberikan kompensasi.<\/p>\n Kompensasi dalam konteks ini, biasanya berupa gaji, tunjangan<\/a>, insentif, dan sejenisnya. Besar kecilnya kompensasi yang diberikan untuk karyawan akan menyesuaikan beberapa hal, yang kemudian akan dibahas pada artikel ini secara rinci. Secara sederhana, yang berpengaruh adalah faktor internal perusahaan serta faktor eksternal perusahaan.<\/p>\n Berikut ini adalah 9 faktor yang berpengaruh pada besaran kompensasi karyawan dari perusahaan. Apa saja kesembilan faktor tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini.<\/p>\n Kapasitas perusahaan diartikan sebagai kemampuan perusahaan secara finansial untuk memberikan gaji atau kompensasi. Hal ini sebaiknya jadi pertimbangan utama, agar perusahaan tetap memiliki kondisi finansial yang stabil dan menghindari inefisiensi keuangan. Jika kapasitas perusahan besar, maka kompensasi yang ditawarkan juga cenderung besar.<\/li>\n Selanjutnya, produktivitas karyawan<\/a> juga menjadi faktor besar dalam penentuan kompensasi yang diterima. Semakin tinggi dan baik performa karyawan, maka perusahaan idealnya memberikan kompensasi yang sebanding sebagai bentuk apresiasi pada kontribusi karyawan tersebut. Hal ini bisa masuk dalam program retensi karyawan, sehingga tenaga terampil tidak melakukan turnover<\/i><\/b><\/a>.<\/li>\n Jelas, Anda tidak bisa menyamakan besaran upah antara kepala bagian dan karyawan biasa. Secara posisi, keduanya berada pada tingkat yang berbeda. Tanggung jawab yang dimiliki keduanya juga berbeda bobotnya, sehingga upah dari kepala bagian tentu akan lebih besar. Semakin tinggi jabatan atau posisi karyawan, maka kompensasi yang diberikan juga akan semakin besar, sebanding dengan tanggung jawab yang dimilikinya.<\/li>\n Ketika Anda memiliki karyawan dengan tingkat pendidikan S2 dan berada pada bidang keahliannya, tentu Anda akan memberikan kompensasi yang tinggi bukan? Hal ini merupakan hal logis yang wajar dilakukan setiap perusahaan. Keahlian dan pendidikan yang dimiliki oleh seorang karyawan dapat menentukan besarnya kompensasi yang diberikan, sehingga idealnya makin tinggi pendidikan atau pengalamannya, yang ditunjukkan lewat kemampuan, semakin tinggi pula kompensasi yang diberikan.<\/li>\n Dalam sistem produksi perusahaan, terdapat berbagai jenis pekerjaan<\/b><\/a> yang tidak bisa dilepaskan dengan risiko kerjanya. Secara ideal, pekerjaan dengan risiko semakin besar baik dari segi finansial atau keselamatan, maka perusahaan wajib memberikan kompensasi yang lebih besar. Bahkan terkait pekerjaan dengan risiko keselamatan tinggi, terdapat regulasi yang mengatur agar perusahaan memberikan tunjangan yang sesuai dengan tingkat risiko kerjanya.<\/li>\n Beban biaya hidup pada satu daerah akan menentukan besaran gaji yang diterima. Secara rata-rata, pada tingkat pekerjaan yang sama dan wilayah yang sama gaji yang ditawarkan akan cenderung tidak jauh berbeda. Yang akan jauh berbeda adalah jika biaya hidup yang dikeluarkan pada satu daerah tidak sama dengan daerah lain. Contoh sederhana, biaya hidup di daerah Kalimantan akan jauh lebih besar dari biaya hidup di Yogyakarta.<\/li>\n Regulasi pemerintah berperan besar dalam penentuan besaran kompensasi karyawan. Biasanya setiap tahun pemerintah akan mengeluarkan edaran atau regulasi terkait perubahan angka minimal upah<\/a>. Nantinya hal ini akan di follow up<\/i> oleh pejabat daerah dengan pertimbangan dewan pengupahan daerah untuk menentukan besaran upah minimum regional daerah tersebut.<\/li>\n Ketika karyawan memiliki serikat, dan serikat tersebut memiliki andil besar dalam hubungan karyawan dan perusahaan, maka kompensasi akan cenderung tinggi. Hal ini dikarenakan serikat yang berperan besar akan memperjuangkan hak-hak karyawan atas kondisi finansial, sehingga akan terjadi perundingan yang dianggap sesuai dan disepakati kedua belah pihak.<\/li>\n Kondisi pasar tenaga kerja dapat berpengaruh pada besar atau kecilnya gaji yang ditawarkan perusahaan. Contoh nyata ketika kondisi pasar tenaga kerja kekurangan SDM, maka perusahaan yang memerlukan tenaga kerja akan menawarkan gaji yang tinggi. Sebaliknya, ketika SDM berlimpah pada pasar tenaga kerja, perusahaan cenderung akan menurunkan penawaran karena banyaknya pilihan yang bisa diambil oleh perusahaan.<\/li>\n<\/ol>\n Untuk mengelola SDM yang telah dimiliki, terkait kompensasi berupa gaji, harus dilakukan dengan cermat. Faktor-faktor yang dipaparkan diatas mempunyai pengaruh yang besar terhadap besaran kompensasi karyawan yang diberikan oleh perusahaan. Anda bisa menggunakan bantuan layanan aplikasi HR seperti Sleekr, yang kini telah bergabung secara resmi dengan Mekari Talenta<\/a> sejak tahun 2018, dengan fitur lengkap dan terintegrasi sehingga urusan administratif bisa diselesaikan dengan waktu yang cepat dan perhitungan tepat. Segera gunakan Mekari Talenta<\/a> dan maksimalkan pengelolaan SDM perusahaan Anda!<\/p>\n <\/p>\n <\/span><\/p>\n","protected":false},"author":17,"menu_order":0,"template":"","categories":[2042],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\n\n
Kapasitas Perusahaan<\/b><\/h1>\n
Produktivitas Karyawan<\/b><\/h1>\n
Jabatan dan Posisi<\/b><\/h1>\n
Pengalaman Kerja dan Pendidikan<\/b><\/h1>\n
Jenis Pekerjaan<\/b><\/h1>\n
Biaya Hidup<\/b><\/h1>\n
Regulasi Pemerintah<\/b><\/h1>\n
Serikat Karyawan<\/b><\/h1>\n
Pasar Tenaga Kerja<\/b><\/h1>\n