{"id":1226,"date":"2016-07-14T10:06:43","date_gmt":"2016-07-14T03:06:43","guid":{"rendered":"http:\/\/blog.kiper.co.id\/?p=1226"},"modified":"2023-01-04T10:54:03","modified_gmt":"2023-01-04T03:54:03","slug":"rasio-keuangan-bagian-1","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/rasio-keuangan-bagian-1\/","title":{"rendered":"Sebenarnya Apa Itu Rasio Keuangan Bagi Sebuah Bisnis? (Bagian 1)"},"content":{"rendered":"
Pada kesempatan kali ini akan sedikit membahas tentang rasio keuangan,\u00a0Berkembangnya UKM di Indonesia<\/a><\/span><\/strong> tidak lepas dari permasalahan dalam pengelolaan keuangannya.\u00a0 Karena tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan<\/a><\/span><\/strong>, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Kinerja keuangan UKM tidak dapat dinilai hanya dengan melihat laporan keuangan, melainkan harus dianalisa lebih lanjut. Metode yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan salah satunya adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan.<\/p>\n Laporan ini digunakan untuk melihat kinerja keuangan perusahaan seperti efisiensi, likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas (kesanggupan melunasi hutang) dengan tujuan agar dapat memaksimalkan kinerja perusahaan untuk masa yang akan datang.<\/p>\n Secara umum, rasio dapat dibagi kedalam kelompok sebagai berikut :<\/p>\n Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas. Rasio ini juga menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.<\/p>\n <\/p>\n Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan peruasahaan dalam membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo tiba dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuidiatas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan.<\/p>\n Solvabilitas suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi \/ dibubarkan. Suatu perusahaan yang solvable berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutang nya begitu pula sebaliknya perusahaan yang tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya disebut perusahaan yang insolvable.<\/p>\n Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya.<\/p>\n Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan<\/a> dari tahun ke tahun dapat dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut. Selain itu, dengan membandingkan rasio keuangan terhadap perusahaan lainnya yang sejenis atau terhadap rata-rata industri dapat membantu mengidentifikasi adanya penyimpangan.<\/p>\n Kemudian siapa yang akan menggunakan hasil dari analisa ini? Analisis rasio keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga kelompok utama pemakai laporan keuangan yaitu manajer perusahaan, analis kredit, dan analis saham. Kegunaan rasio keuangan bagi ketiga kelompok utama tersebut adalah sebagai berikut:<\/p>\n Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering dilakukan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dibandingkan alat analisis keuangan lainnya.<\/p>\n Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis :<\/p>\n Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio keuangan juga memiliki keterbatasan atau kelemahan.Ada beberapa keterbatasan atau kelemahan analisis rasio keuangan.<\/p>\n Keterbatasan utama dalam analisis rasio keuangan adalah sulit membandingkan hasil perhitungan rasio keuangan suatu perusahaan dengan rata-rata industri.<\/p>\n Menghitung rasio keuangan sebenarnya tidaklah sulit, terlebih lagi dengan bantuan aplikasi akuntansi yang memang dibuat khusus untuk UKM seperti Jurnal<\/a><\/strong>. Rasio keuangan akan langsung terhitung secara otomatis dengan hasil yang akurat. Cari tahu lebih lanjut disini<\/a>.<\/span><\/strong><\/p>\n <\/p>\n","protected":false},"author":1,"menu_order":0,"template":"","categories":[2041],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false,"lc_button_label":"","lc_no":"","lc_desc":""},"yoast_head":"\nApa itu Rasio Keuangan<\/h2>\n
Apa Saja Jenis \u2013 Jenis Rasio Keuangan<\/strong><\/h2>\n
1. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas<\/h4>\n
2. Rasio Likuiditas<\/h4>\n
3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio<\/h4>\n
4. Rasio Aktivitas<\/h4>\n
Kegunaan Analisis Rasio Keuangan<\/h2>\n
\n
Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan\u00a0<\/b><\/h2>\n
\n
\n