{"id":12195,"date":"2019-05-04T09:47:32","date_gmt":"2019-05-04T02:47:32","guid":{"rendered":"https:\/\/sleekrwebsite.wpengine.com\/?post_type=blog&p=12195"},"modified":"2022-10-07T08:07:42","modified_gmt":"2022-10-07T01:07:42","slug":"langkah-rekrutmen-karyawan","status":"publish","type":"blog","link":"https:\/\/sleekr.co\/blog\/langkah-rekrutmen-karyawan\/","title":{"rendered":"10 Langkah Tepat Melakukan Rekrutmen Karyawan"},"content":{"rendered":"
Proses rekrutmen karyawan<\/b><\/a>, terdengar sebagai proses sederhana yang tidak memerlukan banyak usaha. Nyatanya? Tentu tidak. Setiap staf HR mengetahui benar bahwa proses ini memerlukan perencanaan yang matang, proses yang terukur, sehingga mendapatkan karyawan yang berkualitas dan bernilai tinggi untuk perusahaan. Karyawan seperti ini akan menjadi wujud nyata keberhasilan perekrutan yang dilakukan HR.<\/p>\n Memang, jika dilihat dari sisi pencari kerja, proses ini tidak memerlukan waktu lama. Dengan majunya teknologi sekarang, calon karyawan bisa mencari info lowongan pekerjaan pada berbagai media website job portal<\/a> yang disediakan. Baik media yang menjadi marketplace<\/i> untuk lapangan kerja, atau situs resmi dari perusahaan secara langsung. Setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.<\/p>\n Namun demikian, jika dilihat dari sisi perusahaan, proses ini merupakan tahap krusial. Dikatakan demikian sebab jika proses ini berjalan tanpa perencanaan yang matang, maka taruhannya adalah eksistensi perusahaan dan kualitas produksi perusahaan. Bisa dibayangkan, jika hasil proses yang dilakukan berkualitas kurang baik dan malah membawa perusahaan ke jurang kehancuran.<\/p>\n Ini sebabnya, proses rekrutmen karyawan perlu dilakukan dengan baik dan terencana. Jika dilihat secara umum, setidaknya perusahaan dapat melakukan sepuluh langkah berikut agar mendapatkan karyawan yang berkualitas dan bernilai tinggi.<\/p>\n Sebelum melempar lowongan kerja ke pasar tenaga kerja, perusahaan harus dapat mengidentifikasi dengan tepat tenaga kerja seperti apa yang diperlukan. Tingkat pekerjaan, kebutuhan kualifikasi, kapabilitas dan jumlah karyawan yang dibutuhkan harus diidentifikasi dengan baik, sehingga perusahaan paham apa tenaga kerja yang dibutuhkan saat ini.<\/li>\n Berbekal identifikasi yang tepat, kemudian perusahaan dapat menyusun rencana perekrutan tenaga kerja tersebut. Perencanaan disini berarti jumlah tenaga kerja, media apa yang digunakan untuk meraih tenaga kerja tersebut, syarat, tahapan yang diberikan, dan lain sebagainya. Seperti taktik berperang, strategi perekrutan tenaga kerja harus sangat matang dan terukur agar dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.<\/li>\n Dalam proses rekrutmen tenaga kerja, tahap pencarian juga menjadi tahap penting. Sebagai perusahaan yang visioner, perusahaan harus mampu menjadi \u2018pemburu\u2019, bukan \u2018pengumpul\u2019. Dianalogikan demikian karena sebagai \u2018pemburu\u2019 perusahaan akan mencari \u2018mangsa\u2019 terbaik dari yang sudah tersedia. Berbeda dengan \u2018pengumpul\u2019 yang cenderung mengambil apa saja yang tersedia di pasar tenaga kerja.<\/li>\n Setelah mendapatkan kandidat yang kira-kira memenuhi persyaratan, perusahaan kemudian harus dapat mengidentifikasi kandidat mana yang paling potensial. Proses ini akan jauh lebih mudah jika tiga tahap sebelumnya bisa dilakukan dengan baik dan maksimal. Untuk itu, persiapan yang benar-benar berbasis data aktual sangat diperlukan, bersamaan dengan kapabilitas staf HR dalam melakukan setiap prosesnya.<\/li>\n Diartikan sebagai satu proses penarikan kandidat dengan kualitas terbaik pada setiap bagian yang diperlukan oleh perusahaan. Kandidat terbaik ini yang akan dapat meju ke tahap selanjutnya. Pemilihan kandidat terbaik dilakukan berdasarkan data dan kemampuan staf HR dalam menganalisa potensi kandidat.<\/li>\n Tahap ini dilakukan sebagai penyaringan awal atas kandidat terbaik yang telah dipilih dari proses perekrutan. Perusahaan, melalui bagian HR, akan menghubungi kandidat tersebut untuk menyusutkan daftar kandidat terbaik yang telah didapatkan. Pertanyaan seputar rekam jejak dan kesesuaian dengan budaya kerja perusahaan bisa dilakukan untuk menjadi seleksi awal rekrutmen karyawan.<\/li>\n Setelah mendapat karyawan terbaik yang telah diseleksi, baru perusahaan akan memanggil karyawan tersebut untuk dilakukan wawancara<\/b><\/a>. Selalu ingat untuk melakukan follow up<\/i> pada kandidat yang dipilih ini dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Karena kandidat ini adalah kandidat berkualitas, jangan ambil resiko kandidat ini diambil oleh perusahan lain karena follow up <\/i>yang terlalu lama.<\/p>\n Di sini staf HR dapat mengorek lebih dalam mengenai kapabilitas kandidat dan kesesuaian dengan budaya kerja perusahaan. Tentu, perusahaan memerlukan kandidat yang kapabel untuk posisi yang dibutuhkan, dan orang yang memiliki budaya kerja tidak jauh berbeda agar memudahkan proses penyesuaian.<\/li>\n Setelah mendapat kandidat yang cocok, perusahaan kemudian bisa memberikan tawaran pada pekerjaan tersebut. Biasanya berkas yang digunakan adalah offering letter<\/i>, yang berisi jobdesc<\/i> dan besaran salary<\/i> yang ditawarkan perusahaan. Selain itu, juga bisa berisi mengenai syarat dan ketentuan detail untuk bergabung di perusahaan tersebut.<\/li>\n Tidak setiap tawaran akan diterima dan disambut baik oleh kandidat yang telah dipilih. Itu mengapa, proses rekrutmen berbeda dengan penawaran kerja. Perusahaan harus memiliki daftar peringkat atas setiap kandidat yang diperlukan. Jadi ketika tawaran diberikan pada karyawan nomor satu tidak diterima, akan bisa dilanjutkan pada peringkat selanjutnya.<\/li>\n Proses ini merupakan tahap akhir dari perekrutan tenaga kerja. Proses onboarding<\/i><\/b> <\/a>harus dilakukan dengan tepat sehingga karyawan dapat beradaptasi dengan cepat dan bisa bekerja efektif secepatnya. Biasanya setiap bagian HR memiliki formula khusus untuk melakukan onboarding<\/i> pada karyawan baru.<\/li>\n<\/ol>\n Sepuluh proses rekrutmen karyawan tersebut, harus dilakukan dengan cermat dan tepat. Untuk mendapatkan karyawan yang benar-benar berkualitas, setiap detail perlu diperhatikan dan dicermati jangan sampai ada yang terlewat. Baru kemudian pengelolaan karyawan perlu dilakukan, tentu dengan cermat pula. Perusahaan dapat menggunakan software<\/em> HR seperti Sleekr<\/b><\/a>, yang bisa membantu optimalisasi pengelolaan karyawan yang dimiliki.<\/p>\n <\/p>\n <\/span><\/p>\n","protected":false},"author":17,"menu_order":0,"template":"","categories":[2042],"tags":[],"acf":{"cover_blog":false},"yoast_head":"\n\n
Identifikasi Kebutuhan Tenaga Kerja<\/b><\/h1>\n
Perencanaan<\/b><\/h1>\n
Pencarian<\/b><\/h1>\n
Identifikasi Kandidat Potensial<\/b><\/h1>\n
Seleksi Kandidat Kelas A<\/b><\/h1>\n
Screening<\/b><\/h1>\n
Wawancara Kerja<\/b><\/h1>\n
Penawaran Pekerjaan<\/b><\/h1>\n
Rekrutmen Karyawan<\/b><\/h1>\n
Proses <\/b>Onboarding<\/b><\/h1>\n