Terlepas dari apapun jenis bidang bisnis yang Anda geluti, keberadaan seorang akuntan dan pemegang pembukuan keuangan sangatlah penting. Pasalnya, baik akuntansi dan pembukuan keuangan, keduanya saling terkait satu sama lain. Bisnis tidak dapat bertahan dalam jangka panjang tanpa kehadiran akuntansi dan pembukuan keuangan yang tertata secara rapi dan sesuai sistematika.
Tanpa seorang akuntan dan pemegang pembukuan keuangan, maka bisnis Anda tidak akan memiliki catatan transaksi, sulit menentukan keuntungan, tidak memiliki basis di mana persediaan dan investasi akan dihargai, pengelolaan modal yang tidak terstruktur, hingga meningkatkan faktor risiko kerugian material maupun non material.
Bagi orang awam, akuntan dan pemegang pembukuan keuangan dianggap satu orang yang sama, padahal kenyataannya tidak. Seorang akuntan bertanggung jawab untuk menafsirkan, mengklasifikasikan, menganalisis, melaporkan, serta meringkas data keuangan. Sementara itu, pemegang pembukuan keuangan hanya bertanggung jawab atas pencatatan transaksi keuangan. Jadi, pemegang pembukuan tidak melibatkan skill untuk menafsirkan dan menganalisis data.
Bisnis tidak dapat bertahan dalam jangka panjang tanpa kehadiran akuntansi dan pembukuan keuangan yang tertata secara rapi dan sesuai sistematika. (Source: Unsplash)
-
Proses keuangan bisnis
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, pembukuan merupakan proses pencatatan transaksi keuangan, yang mana proses ini menjadi bagian awal dan dasar dari sebuah proses akuntansi. Dengan adanya pencatatan dan analisis tersebut, bukti transaksi bisnis dapat diketahui apakah masuk dalam kategori debet atau kredit.
Proses keuangan bisnis tersebut membutuhkan seni untuk mencatat transaksi secara sistematis demi menjaga keseimbangan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi (SA). Hal inilah yang dilakukan oleh seorang akuntan dengan bantuan laporan keuangan entitas, audit internal, dan pemeriksaan pajak yang dilakukan pada akhir tahun buku.
-
Akuntan dan pemegang pembukuan keuangan, ladang bisnis baru
Laporan keuangan ini dapat dibaca oleh pengguna setelah proses audit, sehingga terlihat kinerja dan posisi bisnis untuk periode tertentu. Pengguna laporan keuangan mencakup semua pemegang kepentingan seperti kreditur, debitur, pemasok, investor, pemegang saham, dan karyawan. Dengan demikian, pemegang pembukuan keuangan menangani bagian rekaman dari proses akuntansi, sedangkan akuntan menangani semua bagian dari proses akuntansi.
Rumitnya proses keuangan bisnis yang harus dilakukan melahirkan ladang bisnis baru bagi para pelaku usaha di bidang jasa akuntan publik, jasa audit, maupun konsultan pajak. Beberapa kantor jasa akuntansi bahkan menyediakan ketiga layanan keuangan bisnis tersebut. Tentu saja, Anda bisa dengan mudah menyelesaikan proses keuangan bisnis dengan bantuan akuntan dan pemegang pembukuan keuangan perusahaan atau memanfaatkan bantuan dari pihak ketiga tadi.
-
Tanggung jawab akuntan dan pemegang pembukuan keuangan
Apabila Anda merupakan pelaku bisnis jual beli online yang masih awam dengan proses keuangan yang harus diselesaikan, maka terlebih dulu wajib memahami perbedaan peran dari akuntan dan pemegang pembukuan keuangan itu sendiri. Melihat dari tugas dan tanggung jawabnya, seorang akuntan menganalisis transaksi keuangan dalam laporan keuangan dan laporan bisnis mengikuti prinsip, standar, dan persyaratan akuntansi.
Akuntan menganalisis dan menginterpretasi data keuangan untuk melaporkan kondisi keuangan dan kinerja bisnis kepada para pemimpin perusahaan dalam rangka membantu mereka membuat keputusan bisnis yang tepat.
Di lain sisi, pemegang pembukuan keuangan akan mencatat transaksi keuangan secara kronologis setiap hari. Umumnya, seseorang yang menduduki posisi ini akan memperoleh gaji yang tidak lebih banyak dari seorang akuntan. Meskipun terlihat sederhana, pekerjaan yang harus dikerjakan oleh pemegang pembukuan juga membutuhkan ketelitian tingkat tinggi.
-
Beberapa persamaan akuntan dan pemegang pembukuan keuangan
Baik akuntan ataupun pemegang pembukuan keuangan, keduanya memang bekerja dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Dua profesi ini juga bisa Anda dapatkan dari sebuah kantor jasa akuntansi yang saat ini sudah mulai menjamur di kota-kota besar. Namun, tentu Anda tetap harus mempertimbangkan kredibilitas serta legalitas sebelum menggunakan jasa akuntan publik, jasa audit, maupun konsultan pajak.
Umumnya, pemegang pembukuan di perusahaan dengan skala lebih kecil seperti UKM, sering menangani lebih banyak proses akuntansi daripada hanya mencatat transaksi. Mereka juga mengklasifikasikan dan menghasilkan laporan menggunakan transaksi keuangan. Beberapa mungkin tidak memiliki pendidikan yang diperlukan untuk menangani tugas-tugas ini. Namun, dengan hadirnya software akuntansi online, klasifikasi transaksi pun berjalan lebih mudah.
Sebaliknya, untuk bekerja di bidang akuntansi, seseorang harus memiliki setidaknya gelar sarjana untuk menjadi akuntan. Bahkan, untuk tingkat keahlian yang lebih tinggi, ia dapat menjadi akuntan publik bersertifikat. Akuntan berkualifikasi inilah yang nantinya akan menangani seluruh proses akuntansi di dalam keuangan bisnis Anda. Sementara itu, pemegang pembukuan tidak membutuhkan kualifikasi khusus untuk menangani pencatatan transaksi keuangan.
Akuntan dan pemegang pembukuan keuangan akan berjalan beriringan di dalam bisnis Anda. Untuk memastikan keakuratan catatan transaksi, seorang akuntan sering berfungsi sebagai penasihat bagi pemegang pembukuan keuangan dan meninjau pekerjaan mereka. Pemegang buku mencatat dan mengklasifikasikan transaksi keuangan, meletakkan dasar bagi akuntan untuk menganalisis data keuangan.
Pada akhirnya, sebagai pebisnis Anda tentu harus memahami pentingnya pembukuan keuangan agar bisnis tetap bisa berjalan dengan lancar. Meski tidak memiliki gelar di bidang akuntansi dan sangat awam dengan istilah pembukuan keuangan, Anda bisa menggunakan software akuntansi online terbaik di Indonesia, Mekari Jurnal. Dengan begitu, Anda bisa memantau dan mengendalikan bisnis secara mudah dan real-time. Coba demo Jurnal di sini sekarang!