Bagi perusahaan yang sudah berkembang lumayan besar, mencatat arus kas di internal perusahaan saja tidak cukup. Untuk memudahkan manajemen keuangan, perusahaan juga memiliki kas besar di bank. Perusahaan menyimpan uang di bank dalam bentuk giro atau bilyet untuk memudahkan proses transaksi. Jadi, ketika perusahaan membeli barang dari supplier, tidak perlu membawa uang tunai, cukup dengan mengeluarkan cek. Namun, ada kalanya jumlah kas yang ada di internal perusahaan tidak sesuai jumlahnya dengan yang ada di bank. Di sinilah diperlukan yang namanya rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi bank adalah proses penyesuaian saldo kas perusahaan dengan saldo yang ada di bank.
Dalam Rekonsiliasi Bank, Mengapa kas di perusahaan dan bank bisa berbeda?
Ada Transaksi Melalui Bank yang Belum Dicatat oleh Perusahaan
-
Jasa Giro
Ketika Anda menitipkan uang kas di bank, bank memanfaatkan uang ini untuk hal yang lainnya. Sebagai ungkapan rasa terima kasih, bank memberikan jasa giro kepada Anda. Jumlah jasa giro ini langsung dimasukkan ke saldo kas Anda yang ada di bank tanpa sepengetahuan Anda. Akibatnya, pemasukan ini sudah tercatat di kas bank tetapi belum ada di kas internal perusahaan. Untuk menyamakannya, pihak perusahaan harus mencatatnya di kas perusahaan.
-
Biaya Bank
Sebaliknya, karena bank sudah memberikan pelayanan giro untuk perusahaan Anda, maka tentunya ini bukan tanpa biaya. Bank akan secara otomatis mengambil biaya giro ini dengan mengurangi sisa saldo Anda. Akibatnya, saldo kas di bank berkurang sedangkan di perusahaan masih tetap. Dan lagi, ini juga tanpa sepengetahuan Anda. Jadi Anda baru bisa mencatat pengeluaran ini ketika bank sudah memberikan notifikasi.
Baca juga:??5 Alasan Pembukuan Keuangan UKM Menghemat Pengeluaran
-
Transfer dari Debitor
Hal ini terjadi ketika pelanggan Anda membayar sejumlah tagihan langsung ke rekening perusahaan Anda di bank. Pemasukan ini akan tercatat dalam kas bank sehingga saldonya pun bertambah. Sedangkan di buku kas perusahaan masih belum ada. Jumlah ini bisa disesuaikan ketika Anda sudah menerima rekening koran dari bank yang menyertakan adanya transaksi tersebut lalu Anda tinggal mencatatnya ke kas perusahaan. Jika perlu, mintalah rekening koran dari bank setiap bulan sekali.
Ada Transaksi oleh Perusahaan Yang Belum Dicatat Bank
-
Outstanding check
Outstanding check adalah cek yang masih beredar. Bisa terjadi ketika Anda sudah memberikan cek ke pihak supplier untuk membayar pembelian barang tertentu, tetapi supplier belum mencairkan cek tersebut. Jumlah pengeluaran ini sudah ditulis di kas perusahaan, tetapi karena penerima cek belum mencairkannya, maka kas di bank belum berkurang. Hal ini membuat jumlah saldo di bank lebih besar dari saldo di kas internal perusahaan.
Baca juga: 5 Tips yang Harus Diperhatikan untuk Memilih Bank Ketika Memulai Bisnis
-
Deposit in Transit
Deposit in transit terjadi ketika ada setoran yang diberikan oleh perusahaan tetapi belum masuk di catatan bank. Ini bisa disebabkan karena adanya aturan internal dari bank, misalnya setoran yang masuk di akhir bulan baru akan diproses hari berikutnya. Untuk mengetahui adanya deposit in transit, Anda bisa membandingkan slip setoran yang Anda miliki dengan laporan setoran yang dimiliki perusahaan.
Perlu diketahui juga, perbedaan kas pada perusahaan dan bank juga bisa terjadi karena adanya kesalahan dalam mencatat jumlah nominal, baik dari pihak bank maupun perusahaan. Oleh sebab itu, rekonsiliasi bank sangat diperlukan untuk menyeimbangkan keuangan tersebut. Jangan sampai kas yang tercatat di perusahaan terlalu banyak tetapi sebetulnya sudah menipis di bank sehingga ketika Anda ingin melakukan pembayaran ke supplier, bank tidak dapat memprosesnya. Rekonsiliasi bank ini sebaiknya dilakukan setiap bulan sekali agar bisnis Anda tetap berjalan lancar. Agar setiap data tercatat jelas, gunakan??software??seperti Mekari Jurnal untuk memudahkan Anda. Lebih jelas tentang Mekari Jurnal, lihat di sini.