-
Daftar Kesalahan Dalam Penggajian
2. Apabila sebuah perusahaan mengalami beberapa masalah arus kas, maka seorang HRD mungkin tergoda untuk membayar tagihan lain terlebih dahulu, seperti vendor dan utilitas. Sedangkan proses penggajian karyawan dan pembayaran pajak penggajian akan ditunda. Namun, hal ini merupakan sebuah kesalahan besar. Pajak penggajian harus menjadi prioritas utama. Jika telat membayarnya, perusahaan akan dikenakan denda.
3. Mengelompokkan karyawan sebagai subkontraktor. Bagaimana cara perusahaan memperlakukan seorang karyawan dalam hal tunjangan gaji dan pajak sangat berbeda dengan perlakuan seorang kontraktor. Sebagian besar perusahaan lebih memilih kontraktor independen. Terutama apabila pekerjaan yang dilakukan bersifat sementara. Dengan mengelompokkan karyawan sebagai kontraktor independen, maka perusahaan dapat menghindari pajak berganda. Tugas HRD adalah untuk membedakan keduanya. Karena hal ini memberikan dampak besar pada proses penggajian karyawan di perusahaan. Pelajarilah perbedaan antara karyawan dan kontraktor independen untuk menghindari kesalahan dalam pengisian transaksi penggajian.
4. Adanya pembagian yang tidak adil bagi non-exempt employees. Non-exempt employee adalah seorang karyawan yang pengupahannya berdasarkan peraturan Ketenagakerjaan. Karyawan tersebut berhak mendapatkan uang lembur dan sebagainya. Sedangkan, exempt workers tidak. ??Ketika seorang HRD salah dalam mengklasifikasikan non-exempt employee sebagai exempt employee, maka mereka tidak mendapatkan uang lembur, tidak peduli berapa jam mereka bekerja per minggu. Praktik ini akan berpotensi menimbulkan tuntutan hukum upah dan jam kerja.
-
Dampak Salah Hitung Gaji Karyawan bagi perusahaan
1. Tidak sedikit perusahaan yang melakukan distribusi gaji melalui bank. Jika terdapat kesalahan dalam perhitungan gaji, maka akan sulit mencari dimana kesalahan yang menyebabkan hal tersebut. Serta akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan distribusi ulang dengan benar.
2. Jika hanya sebagian karyawan yang merasa ada kekeliruan dalam pemberian gaji, maka akan mudah untuk menjelaskan serta menyelesaikan permasalahan yang ada. Namun jika hal tersebut terjadi kepada semua karyawan, maka akan memunculkan hal rumit yaitu aksi para karyawan untuk memenuhi tuntutannya. Tentu saja hal ini dapat menghentikan proses produksi perusahaan.
3. Dengan banyaknya aksi protes tentu saja akan mempengaruhi mental para karyawan yang tetap setia pada perusahaan. Kualitas kerja akan menurun karena proses produksi tidak berjalan dengan rapi seperti saat semua karyawan bekerja sesuai posisinya. Selain itu, karyawan juga akan merasa bahwa kerja yang mereka lakukan tidak dihargai karena beberapa opini yang disampaikan saat ada aksi protes.
4. Dapat menyebabkan memburuknya finansial perusahaan.
5. Perusahaan akan mendapatkan sanksi berupa denda. Salah satu Undang-undang tentang Ketenagakerjaan adalah UU Nomor 13 tahun 2003. UU tersebut menjelaskan bahwa perusahaan yang terlambat membayar gaji karyawan akan dikenakan sanksi berupa denda.
-
Solusi Mengurangi Kemungkinan Salah Hitung Gaji Karyawan
Salah satu alasan mengapa software payroll penting untuk digunakan adalah karena dengan menggunakan layanan ini, penghitungan gaji akan dilakukan dengan sistem. Sistem tersebut sudah diprogram sedemikian rupa sehingga tidak akan ada satu variabel penghitungan payroll yang dapat terlewat. Pada dasarnya penggunaan program semacam ini akan mengurangi terjadinya kesalahan.
Hingga saat ini, program payroll telah banyak beredar dan akan memberikan kemudahan bagi perusahaan. hadir dilengkapi dengan fitur payroll yang terintegrasi dengan data lain, sehingga memudahkan perusahaan dan HRD untuk mengelola karyawan. Software HR Mekari Talenta telah dipercaya oleh banyak perusahaan di Indonesia. !