Rata-rata sebuah perusahaan akan merekrut pekerja baru dalam waktu antara 2 sampai 4 tahun sekali. Selain untuk menggantikan pekerja mereka yang telah memasuki masa pensiun hal ini juga bertujuan untuk mengimbangi tuntutan pekerjaan yang semakin meningkat seiring berkembangnya bisnis perusahaan. Namun banyak sekali karyawan yang baru direkrut tidak mampu menjalankan peran mereka dengan baik, bahkan setengah dari mereka tidak mampu bertahan dalam 18 bulan pertama mereka bekerja. Hal ini tentu akan menjadi masalah besar bagi kinerja sebuah perusahaan mengingat kebutuhan sumber daya manusia yang mendesak. Selain itu merekrut karyawan baru bukanlah perkara yang murah dan mudah. Opsi terbaik bagi sebuah perusahaan dalam mengatasi masalah tersebut adalah melalui pendekatan onboarding yang lebih baik dan efektif.
-
Apa itu Onboarding Karyawan?
Onboarding karyawan adalah suatu proses yang memungkinkan seorang karyawan menyesuaikan diri dengan peran barunya di perusahaan dengan cepat dan berjalan lancar. Ini adalah proses di mana karyawan mempelajari sikap, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan agar mereka dapat berperan secara efektif dalam organisasi. Intinya adalah membuat karyawan baru merasa disambut di perusahaan dan siap untuk melaksanakan peran mereka.
Setiap perusahaan memiliki proses onboarding karyawan yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, formalitas dan kelengkapannya. Beberapa perusahaan memilih pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis, sementara yang lain membiarkan karyawan baru mereka berjuang sendiri untuk mencari tahu apa yang diharapkan perusahaan dari mereka atau untuk mengetahui norma-norma yang ada di perusahaan. Pada kenyataannya semakin baik sebuah program onboarding, maka semakin berhasil pula sebuah perusahaan mencetak generasi karyawan baru yang berkualitas.
-
Bagaimana proses onboarding karyawan yang baik & efektif?
Sebuah perusahaan seharusnya tidak sekedar memberi peran baru pada karyawan, tetapi yang penting adalah juga harus mengintegrasikan sepenuhnya karyawan ke dalam organisasi. Hal tersebut bisa dicapai melalui program onboarding yang baik dan efektif. Lalu seperti apakah program onboarding yang mampu menghasilkan output pekerja yang siap pakai tersebut? Setidaknya beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan untuk mencapai program onboarding yang sukses.
-
Membedakan proses onboarding dan orientasi
Dua proses ini mungkin tampak sama, tetapi sebenarnya berbeda. Orientasi lebih pada pengenalan fisik perusahaan seperti pengenalan pegawai, gedung, tempat kerja dan lain sebagainya. Orientasi kadang juga berisi beberapa pelatihan awal bagi karyawan untuk menjalankan fungsi dasar mereka. Namun, orientasi tidak bisa menggantikan program onboarding yang terencana.
-
Mengidentifikasi setiap karyawan
Perusahaan harus memahami bahwa tidak ada dua karyawan yang benar-benar sama. Itu sebabnya langkah pertama dalam proses onboarding efektif adalah mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan masing-masing individu. Ini tidak hanya mencakup keterampilan, tetapi juga mengenali sikap, kemauan dan motivasi, kemampuan bekerja dalam tim dan hal lain sebagainya. Dengan begitu perusahaan dapat mengetahui bagaimana proses pelatihan yang cocok bagi masing-masing karyawan, selain itu perusahaan juga akan lebih mudah menempatkan tiap karyawan dalam organisasi perusahaan sesuai dengan kelebihan mereka.
-
Pengenalan bisnis perusahaan
Mengetahui main bisnis perusahaan sangat penting bagi karyawan baru. Seorang karyawan perlu tahu apa yang dilakukan perusahaan tempatnya bekerja untuk mendapatkan keuntungan. Ini tidak harus melaui acara resmi, perusahaan bisa saja hanya perlu mempertemukan karyawan baru dengan karyawan senior yang berberpengaruh dalam perusahaan
-
Membuatnya sederhana
Salah satu kendala terbesar yang dihadapi karyawan baru selama proses onboarding adalah informasi yang berlebihan. Ada begitu banyak pelajaran dan pengalaman baru yang membanjiri pikiran mereka yang justru hal ini akan membingungkan. Untuk membuat proses ini lebih muda, onboarding harus dijadwalkan dengan baik dan disesuaikan dengan kecepatan belajar individu.
-
Memerlukan waktu
Bagaimanapun proses penyesuaian karyawan baru tidak bisa dilakukan secara instan, itu semua memerlukan waktu. Oleh karena itu, seorang atasan atau mentor harus selalu siap dan bersedia meluangkan waktu mereka dalam membantu karyawan menjalani masa-masa awal mereka bekerja. Lamanya proses onboarding tergantung dari jenis bisnis perusahaan, deskripsi pekerjaan dan pengalaman karyawan sendiri. Namun banyak yang setuju bahwa waktu antara tiga bulan sampai satu tahun proses onboarding adalah wajar.
-
Membuatnya lebih interaktif
Sesi pelatihan yang searah, seperti menonton video atau slide presentasi, bukan hanya ketinggalan jaman tetapi juga tidak efektif. Mungkin sekelompok kecil orang senang akan metode onboarding seperti ini, tapi sebagian besar orang menyukai sesuatu yang lebih interaktif. Dengan metode onboarding yang interaktif karyawan baru diharapkan akan lebih aktif berkomunikasi dengan para pelatih, mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi atau mengajukan gagasan tentang masalah yang disampaikan.
-
Meninjau kemajuan setiap karyawan
Anda tidak akan pernah tahu seberapa efektif proses onboarding perusahaan tanpa adanya semacam pengujian atau evaluasi. Perusahaan perlu memiliki semacam standar penilaian yang memungkinkan untuk mengukur kemajuan tiap individu, serta untuk mengevaluasi apakah yang harus diperbaiki sehingga proses onboarding selanjutnya akan lebih baik.
Mengikutsertakan karyawan baru dalam program onboarding yang efektif, bukan hanya akan mempercepat penyesuaian peran mereka tetapi juga sebuah investasi bagi masa depan perusahaan. Onboarding yang baik dan efektif umumnya membuat karyawan lebih bahagia menjalani pekerjaan, mereka cenderung bertahan di perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama. Dan tentu saja membuat mereka jauh lebih efektif bagi pertumbuhan perusahaan daripada karyawan yang tidak melalui proses onboarding.