Turnover dapat dimaknai sebagai titik terakhir karyawan yang telah jenuh pada pekerjaan atau lingkungan kerjanya. Karyawan yang mengambil keputusan ini akan meninggalkan perusahaan dan mencari tempat kerja baru yang dirasa lebih baik. Terjadi pada level manapun, turnover tetap akan membuat perusahaan merugi.
Secara langsung, karyawan yang keluar atau hengkang tentu meninggalkan posisi kosong. Pekerjaan dari posisi ini tidak dapat diselesaikan secara optimal karena ketiadaan tenaga. Kerugian akan makin besar manakala perusahaan harus mencari pengganti karyawan yang pergi dari luar perusahaan. Proses rekrutmen hingga siap kerja, memakan sumber daya yang tidak sedikit.
Lalu jika hal ini berdampak demikian besar, bagaimana cara mengurangi potensi atau kejadian turnover? Adakah cara yang bisa dilakukan perusahaan atau bagian HR?
-
Tantangan Mengembangkan Diri
Lalu apa hubungannya dengan turnover? Sebagai HR, Anda idealnya mampu memfasilitasi karyawan untuk mencapai tujuannya. Pada satu hal seperti pengembangan diri, Anda bisa memberikan program atau pelatihan pada karyawan. Ketika karyawan merasa tujuannya difasilitasi, mereka akan mencoba membalas jasa yang diberikan sebagai bentuk rasa terimakasih dengan loyal pada perusahaan Anda.
-
Pencapaian Bersama
Hengkangnya karyawan dari perusahaan sering diakibatkan karena ketiadaan tujuan yang jelas. Titik yang ingin dicapai nampak samar, dan tidak pasti bagaimana cara mencapainya. Karyawan yang tidak memiliki arah seperti ini sangat rawan memilih untuk pergi dan mencari perusahaan yang mampu memberikan target jelas untuknya.
-
Nilai dari Setiap Karyawan
Tunjukkan pada karyawan bahwa perusahaan Anda sangat menghargai keberadaan karyawan. Berikan upah yang layak serta fasilitas pendukung yang memadai sehingga karyawan dapat nyaman ketika bekerja. Dengan benefit yang sesuai, karyawan cenderung akan bertahan lebih lama di dalam perusahaan sehingga mengurangi angka keluarnya karyawan dari perusahaan Anda.
-
Konsekuensi Berat
Meski tidak terlalu baik, secara praktis cara ini efektif untuk mencegah karyawan ???kabur??? dari pekerjaannya dan meninggalkan perusahaan. Dibayangi konsekuensi berat, karyawan akan berpikir berulang kali sebelum mengambil keputusan untuk pergi.
-
Engagement
Untuk membangun ikatan yang kuat, perusahaan harus mampu memperlakukan karyawan dengan baik. Perhatikan benefit yang diberikan, fasilitas dan lingkungan kerja yang kondusif.
Fenomena ini memang sering terjadi, terlebih pada usia pekerja yang masih muda dan segar. Dalam nama ???pencarian pengalaman??? tingkat loyalitas karyawan muda dapat dikatakan lebih rendah. Untuk itu, jika ada karyawan yang menunjukkan loyalitas secara terang-terangan hendaknya perusahaan memberikan sikap positif dan mengapresiasi karyawan tersebut.
Dalam kaitannya dengan turnover karyawan, pengelolaan SDM menjadi penting supaya tingkat kejadian ini tidak naik. Oleh sebab itu, sangat disarankan menggunakan layanan HR seperti , yang dapat membantu Anda dalam mengelola SDM perusahaan. Mulai dari urusan administrasi hingga penyediaan data karyawan, Talenta siap menjadi partner kerja yang handal. untuk kantor Anda dan pahami lebih jauh keuntungannya!